Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekecewaan Manusia Pada Modernitas

2 Agustus 2020   11:09 Diperbarui: 2 Agustus 2020   11:49 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kaskus.co.id

Apa itu Modern?

Ada beberapa orang yang banyak mendefiniskan modern diantaranya, modern adalah era dimana kemajuan dan optimisme  menjadi sebuah keniscayaan, dengan kata lain modern adalah suatu upaya untuk mempermudah kehidupan kita. Pencerahan Eropa membawa umat manusia pada gerbang modernitas. Pencerahan Eropa inilah menandai kita memasuki era modern atau modernitas. Nah, dalam modernitas ini masyarakat begitu optimis bahwa segala sesuatu persoalan manusia itu akan dipecahkan oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertanyaannya adalah, apakah betul seperti itu? Tetapi kenyataannya tidak demikian, ternyata kehidupan modern yang lahir dari pencerahan Eropa ini membawa masalah baru bagi manusia.  Seorang tokoh sosial bernama Urlick Beck (1944-2015) dia mengatakan bahwa kehidupan modern ini membuat kita sekarang hidup pada era "risk society" atau masyarakat beresiko. Artinya segala aktivitas kita, baik produksi atau konsumsi menyimpan resiko. Contoh gampang misalkan makanan, apa sekarang makanan yang betul-betul tidak beresiko atau aman bagi kita? Tidak ada, kultur modern melahirkan kultur instan yang akhirnya melahirkan makanan-makanan instan dan inilah yang menyebabkan banyak orang yang terkena berbagai penyakit. Jadi ternyata kehidupan modern ini melahirkan berbagai resiko juga. 

Terdapat pula tokoh Anthony Giddens yang mengatakan bahwa Beck menggunakan istilah "risk society"  Giddens menggunakan istilah "high risk" atau resiko tinggi. Giddens mengatakan bagaimana pabrik-pabrik yang dibangun oleh kehidupan modern itu akhirnya menciptakan polusi, efek rumah kaca, global worming, dan ini membuat lapisan ozon semakin menipis yang bisa mengancam kehidupan manusia.  Nah, ini dari sisi yang paling konkrit dalam ranah kehidupan sehari-hari atau aktivitas, kehidupan modern itu melahirkan birokrasi atau bisa juga dikatakan birokrasi lahir dari rahim modernitas. Apa itu birokrasi? Birokrasi sebagai organisasi bentukan negara untuk memperlancar peran dan fungsi pemerintah. Maka, karakter dari birokrasi itu yang paling utama adalah efisiensi dan efektifitas tingkat tinggi. Tetapi sayangnya kemudian cara kerja birokrasi yang seperti itu, itu diterapkan dihampir seluruh dimensi kehidupan manusia. Bagaimana kita kerja jam 4 pagi kemudian harus pulang jam 6 sore, bagaimana ketika kita kuliah ketika kita ingin lulus harus membereskan skripsi, kkn, dan sebagainya. Ini adalah cermin kita sekarang mengalami birokratisasi dan maka tidak mengejutkan ada orang yang dia secara pendidikan tinggi, ekonomi memumpuni tetapi berubah menjadi sosok yang radikal ikut organisasi-organisasi agamis garis keras. Kenapa bisa seperti itu? Karena kehidupan modern yang gersang kering ini menyebabkan manusia modern mengalamo kehampaan spiritual, kemudian mereka menjadikan hal-hal seperti itu sebagai sarana pelarian. Inilah yang diistilahkan Erich Fromm ( 1900-1980) lari dari kebebasan.

Jadi masyarakat modern ingin lari dari kebebasan itu karena ternyata kebebasan yang mereka dambakan, kehidupan modern yang serba optimis ternyata mengecewakan mereka. Diranah filsafat muncul aliran filsafat Eksistensialisme yang merespon kegiatan modern, betapa kehidupan modern ini sangat absurd sangat aneh, manusia itu tidak lebih sebagai, katakanlah angka manusia tidak lebih sebagai angka statistik, manusia tidak lebih sebagai alat ekonomi diluar dirinya dan sebagainya. Maka aliran filsafat ini mengatakan "kehidupan modern adalah kehidupan yang absurd" nah ternyata kehidupan modern pun menyimpan berbagai permasalahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun