Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Religius

20 Juli 2020   18:46 Diperbarui: 28 Mei 2021   18:41 8118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Religius (Source: InpasOnline.com)

Hanya manusia sajalah makhluk di muka bumi ini yang memiliki sifat-sifat religius. Religius adalah bersifat religi, keagamaan, nilai-nilai kerohanian yang tertinggi yang bersumber dari keyakinan dan agama yang dianutnya.

Hanya manusia juga di muka bumi ini yang memiliki keyakinan dan agama. Hewan tidak memiliki keyakinan dan agama. 

Berabad-abad lamanya manusia bertanya tentang dirinya dan adanya dunia dari mana, dan karena kemampuannya dikaruniai akal budi dan pikirannya hingga memeroleh suatu jawaban bahwa dunia dan isinya ada karena ada juga yang mengadakan dan menciptakannya.

Di dalam masyarakat yang masih asing, hidup di pedalaman secara alami, jauh dari keramaian dan peradaban modern, mereka menggunakan bahasa isyarat setempat, bertempat tinggal, berpakaian mencari makan, menggunakan peralatan yang sederhana. 

Baca juga : Penanaman Nilai Religius pada Anak Lewat Pembelajaran Sains

Toh demikian mereka sudah mengenal ritual mantra untuk mengobati suatu penyakit yang diyakini bahwa di luar dirinya, di luar kekuasaan yang lebih dahsyat yang mampu menguasai hidup dan mati.

Di dalam tatanan masyarakat yang sedang berkembang dan maju sekalipun manusia juga memiliki sifat-sifat religius yang bersangkutan dengan keyakinan dan agama yang dipeluknya masing-masing. 

Keyakinan dan agama boleh berbeda tetapi yang baku bahwa Tuhan itu esa dan berkuasa. Karena kekuasaannya yang mutlak terkadang manusia sulit untuk memahami dan mengerti kehendak Tuhan.

Tuhan itu berkehendak bebas dan selalu baik adanya. Manusia melalui agamanya hanya mampu berdoa, bekerja dan sebatas usaha tetapi yang menentukannya adalah Tuhan. 

Baca juga : Apakah Anda Religius atau Spiritual?

Tuhan Mahasuci, Mahabaik, Mahamendengar setiap permohonan manusia. Tetapi tidak semua yang dipikirkan oleh manusia saja dengan yang dipikirkan oleh Tuhan.

Sifat-sifat religius manusia yang mampu mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhannya buat penyelenggaraanhidup yang baik dan benar hendak terus dikembangkan dan dijalaninya kehidupan manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Karena memiliki sifat religius manusia bisa dipercaya oleh orang lain di luar dirinya dan sebaliknya. 

Manusia berdoa kepada Tuhannya. Ikhlas berderma atau berbagi, menyegarkan atau menyebarkan atau mewartakan hal-hal yang baik dan benar kepada sesamanya. 

Baca juga : Menumbuhkan Nilai Religius Tanpa Menghilangkan Sikap Nasionalisme

Menjaga pikiran, angan-angan dan tindakan yang menyatu, sesuai, jujur, tidak berbohong dan tidak menipu diri. Mampu memilih yang baik dan benar daripada yang buruk dan salah. 

Di sinilah letak keluhuran dan kemuliaan hidup manusia. Semoga dirinya selalu dijauhkan dari segala yang jahat di dalam kehidupannya sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun