Tentang rasa yang terlelap oleh airmata kau hadir dalam tumpuan dada, berkata: "kau kuat wanitaku! Biarkan aku lelap denganmu.
Gejolak asmara yang kian merona,
Mengantarkan nya pada kasat mata. Luka kian menjerit melihat asa tak kunjung tiba, nada menari-nari membuat aku terbangun dari dekapan rindumu.
Antara nada dan asa:
Aku, hanya fatamorgana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!