Stabilitas dari sebuah perusahaan dinilai berdasarkan kerja keras dan modal yang cukup. Namun, jika berbicara mengenai modal, masalah terberat bagi para pebisnis, khususnya para startup adalah masalah dana atau modal tersebut. Oleh karena itu, venture capital atau jasa penyedia modal usaha pun hadir untuk membantu mengatasi masalah permodalan para startup.Â
Hingga saat ini, sudah banyak startup Indonesia yang tumbuh dengan bantuan dana dari Indonesia Venture Capital. Contohnya, salah satu perusahaan startup "unicorn" Indonesia, Gojek yang tahun 2019 lalu berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$2 miliar dari venture capital. Lalu, apa itu sebenarnya venture capital? Untuk mengenal lebih dalam mengenai venture capital Indonesia, mari simak penjelasan di bawah.
Apa itu Venture Capital Indonesia?
Venture capital atau disingkat VC adalah suatu bentuk pembiayaan yang menyediakan dana untuk perusahaan yang sedang berkembang dengan potensi pertumbuhan tinggi, dengan imbalan ekuitas atau kepemilikan saham.Â
Di sini, venture capitalist mengambil risiko berinvestasi di perusahaan startup, dengan harapan mereka akan memperoleh keuntungan yang signifikan ketika perusahaan tersebut sukses.Â
Adapun venture capitalist merupakan pemberi modal profesional dan mengkhususkan dirinya untuk memberikan modal atau dana bagi perusahaan baru yang dinilai dapat memberikan profit.Â
Mereka cukup kaya untuk menanggung kerugian yang mungkin timbul karena berinvestasi di perusahaan berisiko tinggi yang belum terbukti. Meskipun demikian, saat memilih perusahaan untuk berinvestasi, mereka akan mempertimbangkan potensi pertumbuhan perusahaan, kekuatan tim manajemennya, dan keunikan produk atau layanannya.
Mengapa VC Indonesia Penting Bagi Perusahaan Startup?
Pebisnis seringkali tidak dapat mengakses pembiayaan bank karena kurangnya pengalaman dalam bisnis dan sifat bisnis startup yang berisiko tinggi. Oleh karena itu, Indonesia venture capital pun hadir untuk memberikan solusi.Â
Venture Capital Indonesia memungkinkan pebisnis dengan riwayat operasi minimal dan dana yang tidak memadai untuk mengamankan modal agar dapat meluncurkan bisnis mereka dan juga mendapatkan bimbingan dari eksekutif bisnis yang berpengalaman.Â