Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

HRD vs User Harmoni dan Persaingan dalam Proses Rekrutmen: Siapa yang Lebih Open atas Kebutuhan Tim?

15 Juni 2025   10:30 Diperbarui: 17 Juni 2025   11:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kerjasama Tim: Foto Istockphoto.com

Antara HRD (Human Resources Development) dan user (manajer tim atau divisi) dalam proses rekrutmen: siapa sih yang sebenarnya lebih tahu kebutuhan tim—HRD sebagai pihak administratif atau user sebagai orang yang langsung bekerja dengan calon pegawai?

HRD vs User – Harmoni atau Persaingan dalam Rekrutmen?

Rekrutmen adalah salah satu proses terpenting dalam membangun tim kerja yang solid dan produktif. Namun, dalam praktiknya, sering kali terjadi ketegangan antara dua pihak internal organisasi: HRD vs user.

Masing-masing mereka memiliki perspektif berbeda tentang siapa kandidat ideal saat rekrut tenaga kerja baru. Perbedaan inilah yang perlu dijembatani agar tidak menjadi konflik berkepanjangan antara keduanya.

HRD biasanya bertugas sebagai penyaring awal. Mereka menilai berdasarkan parameter administratif, psikologis, dan kompetensi umum yang relevan dengan budaya dan kebutuhan organisasi. Di sisi lain, user—sebagai pihak yang langsung akan bekerja dengan kandidat—lebih memahami kebutuhan teknis, karakter kerja, dan dinamika tim yang sebenarnya.

Masalah muncul ketika HRD dan user tidak memiliki komunikasi yang terbuka. HRD kadang dinilai terlalu birokratis, sementara user dianggap tidak mempertimbangkan standar objektif dalam proses seleksi. 

Padahal, keduanya saling membutuhkan. HRD memerlukan input spesifik dari user agar proses penyaringan lebih tajam. Sementara user membutuhkan HRD untuk menjaga kualitas, legalitas, dan konsistensi proses rekrutmen.

Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi adalah kunci. Proses ideal seharusnya dimulai dengan diskusi terbuka antara HRD dan user mengenai kebutuhan jabatan, profil kandidat yang diinginkan, dan strategi seleksi. Evaluasi kandidat pun sebaiknya dilakukan bersama, bukan secara terpisah.

Singkatnya, bukan soal siapa yang lebih tahu, tetapi bagaimana keduanya bisa saling melengkapi. Dengan bekerja sama, HRD dan user dapat menghadirkan kandidat terbaik yang tak hanya cocok secara administratif, tetapi juga berdampak langsung pada kinerja tim.

Kiat untuk User sebagai Atasan dalam Rekrutmen Bersama HRD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun