Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimanakah Nilai Rapor Siswa Bila Kolaborasi Sekolah dengan Orangtua Tak Terjaga?

23 Januari 2023   14:46 Diperbarui: 25 Januari 2023   08:12 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua ambil rapor anak (Sumber dari kompas.com)

Ketika orangtua protes saat penerimaan rapor, kata wali atau pengasuh di asrama, pembimbing asrama tak ada urusan dengan sekolah anak. Anak yang harus menyelesaikan sendiri urusannya.

Hal ini bukan hanya menimpa siswa asrama sekolah saja. Tetapi merata untuk semua siswa yang tinggal di luar asrama. Lagi tanpa ada pesan WhatsApp, sms, selebaran, atau apalah kepada orangtua.

Artinya, guru pembimbing asrama, wali kelas, dan guru BK tak berfungsi di sekolah ini. Wali asrama hanya mengawasi anak di asrama. Wali kelas hanya membagikan rapor, dan guru BK?

Sudah benarkah sistem asrama dan sistem pengadaan pendidikan di sekolah ini?

Mari kita rujuk artikel bpmpntb.kemendikbud.go.id dalam rangka "Meningkatkan Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua dalam Peningkatan Mutu Pendidikan" di sekolah.

Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah bukan hanya menandai perubahan dalam struktur pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi juga babak baru dalam tata kelola sektor pendidikan di tanah air agar bermutu.

Sebagai landasaan hukumnya bahwa perlu pelibatan peran masyarakat dalam pendidikan, terdapat dalam pasal 4 poin ke 6 Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional.

Di sana ditegaskan bahwa pendidikan di Indonesia dan daerah diselenggarakan dengan memberdayakan komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Masyarakat dan orangtua menjadi kunci sukses desentralisasi pendidikan karena menjadi komponen penting usaha sekolah untuk meningkatkan mutu (Caldwell, 2005). 

Lebih jauh Caldwell menegaskan tentang dua kiat bisa dilakukan sekolah dalam usaha meningkatkan outcome pendidikan melalui desentralisasi.

Pertama, melakukan capacity building

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun