Keempat, ketika Anda memaafkan dia sedikit demi sedikit, lalu meyakinkan diri bahwa Anda bisa bahagia, dan bisa mendapatkan yang lebih baik dari seseorang yang menorehkan luka itu berarti Anda telah mencoba self healing.
Self healing merupakan sebuah proses untuk menyembuhkan diri sendiri dari luka batin. Metode ini tepat dilakukan seseorang yang menyimpan luka batin atau dendam kesumat yang dapat mengganggu stabilitas emosinya.
Self healing ini berguna untuk menyelesaikan unfinished bussines yang bisa berakibat pada kelelahan emosi. Jika Anda sibuk memikirkan seseorang, justru hal ini sering kali membuat Anda lupa memikirkan diri sendiri.
Luangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan menjadi langkah awal yang baik untuk menyembuhkan luka batin.
Misalnya, berkebun, berendam, ke salon, mengunjungi panti asuhan, mengunjungi saudara-saudara kita yang kurang mampu sambil berbagi, atau menulis di platform kompasiana ini atau blog sendiri.
Anda bisa memilih model cerpen, puisi, dan diary sebagai wadah mencurahkan isi hati. Ganti nama tokoh bila Anda tak ingin mengenang namanya. Seru melampiaskan pengalaman pahit dan manis melalui tulisan.
Uraikan semua dalam tulisan. Umpamakan tokoh pada cerita menyesal, berdamai, memaafkan, berbicara dengan diri sendiri, dan bertaubat. Wajar manusia berbuat salah karena manusia sejatinya bersifat khilaf.
Kelima, saat  Anda sudah menerima dan tidak berpura-pura lagi melupakan luka itu, tandanya luka batin mulai berangsur pulih. Anda sudah ada di titik mau menerima dan menghadapi rasa sakit serta siap memulihkan kondisi mental yang sempat terpuruk.Â
Move on dari keterpurukan akibat luka batin, bisa dimulai dengan mau melakukan aktivitas positif demi membangun kembali semangat hidup. Bahkan Anda mau mencoba hal-hal baru agar fokus pada luka teralih.
Andapun makin konsisten melakukan hal-hal positif yang menyenangkan dan pastinya bisa membangkitkan gairah hidup yang sempat drop. Fokus mengelola emosi-emosi negatif yang muncul akibat luka batin secara lebih baik dan terarah.
Keenam, memang sesekali, kita mungkin akan teringat pada apa dan siapa yang menyebabkan luka tersebut. Kita akan senyum-senyum mengenangnya sambil berkata pada diri sendiri, bodohnya diriku kala itu.Â