Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Liciknya Ketua Kelasku

10 September 2022   19:25 Diperbarui: 10 September 2022   19:43 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PJOK Madrasah.my.id

*_Ketua Kelas yang Menyesatkan_*

Pada hari itu, Dika, selaku ketua kelas 4A berencana untuk merayakan ulang tahun teman kami Kesya. Kami mengerjai dengan membawa tepung ke sekolah. Setelah menceritakan rencananya secara rinci kepada teman sekelasnya, mereka menyepakati hal tersebut. Tentunya rencana ini dibuat tanpa sepengetahuan Kesya.

Sebenarnya, Reyhan juga menyarankan untuk membawa telur. Tetapi, banyak yang tidak setuju karena akan  susah untuk membersihkannya. Telur pun menimbulkan bau busuk. Setelah itu, Dika membagi tugas kepada teman-temannya. Salah satu dari mereka bertugas untuk membawa tepung.

Hari yang dinanti pun tiba. Kebetulan Bu Ema yang  wali kelas 4A tidak hadir karena sakit. Sebelum kami mulai melancarkan aksi, Dika meminta izin untuk pulang terlebih dahulu karena ada kepentingan keluarga.

Ketika masuk jam pelajaran dengan wali kelas, tentu saja tidak ada guru yang mengajar. Kami pun langsung menjalankan rencana tersebut. Tanpa sepengetahuan Kesya, Reyhan langsung menuangkan seluruh tepung ke atas kepala Kesya.

Seisi kelas tertawa riang sambil bermain tepung.  Kesya kaget. Rok sekolahnya pun memutih. Adapun teman-temannya, mereka berlarian ke sana kemari sambil melempar tepung satu sama lain. Sialnya di saat yang bersamaan, Pak Al memasuki kelas.

Mereka semua terkejut melihat kedatangan Pak Al yang tidak terduga. Pak Al menyuruh seisi kelas untuk berbaris di luar. Tentu saja mereka merasa kesal kepada Dika karena ini merupakan idenya. Sementara Dika sudah pulang.

Saat berbaris di luar, Pak Al menanyakan kenapa mereka membawa tepung. Satu persatu dari mereka menjelaskan apa yang terjadi. Mereka juga mengatakan bahwa Dika-lah yang menyampaikan ide ini. Dika yang menyarankan untuk membawa tepung tadi.

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, Pak Al menanyakan keberadaan Dika. Semuanya berkata bahwa dia pulang lebih dulu karena ada kepentingan keluarga. "Dia tadi dijemput sama ibunya, Pak, " kata salah seorang dari mereka

Pak Al berkata , " Lah, kok kesannya kayak dia cabut?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun