Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengadu Kepada Puisi

9 Agustus 2022   04:18 Diperbarui: 9 Agustus 2022   04:22 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengadu kpeada puisi: dokpri

Mengadu kepada puisi memang pilihan di kala syukur meronta dibelai dengan mata penuh kelembutan bersama pupil yang berenang di telaga kekeringan hati yang merayu dibawa berjalan menemui dan menyapa dedaunan hijau di taman.

Mengadu kepada puisi tentang kesibukanmu yang menyita kebebasan berkreasi karenamu ketatnya pengikat kaki dan tangan oleh peraturan yang haus akan prestasi dan prestise kadang membuat air mata turun dengan tergesa menelusuri kepekaan.

Mengadu kepada puisi tentang lelahnya mata, hati, tangan, dan kaki mengunjungi rasa bahasa pikiran yang tak mau memahami dan menjawab keinginan peraturan yang ambisi dan perfeksionis menjerat kepala, mata, hidung, mulut, apalagi dada .

Mengadu kepada puisi atau syukur kepada puisi memetaforakan diri dengan waktu sama berjalan dengan tergesa tanpa menoleh iba kepada pengejar prestasi dan prestise tanpa menyematkan silaturahmi apalagi tepaselira di antara hati dan cinta. 

Mengadu kepada puisi adalah pilihan bijak dengan diksi dan gaya bahasa daripada kamu bermain mata atau berteriak anarkis  di situ dengan menggelar spanduk memegang mikrofon bercerita tentang penat tubuhmu meronta diperhatikan ngantukmu.

Aku hanya memberi masukan kepadamu mata, hati, pikiran, perut, tangan, dan kaki bahwa mengadu kepada puisi terbaik bagimu sambil mengingat indahnya diksi dan gaya bahasa yang akan mewakili indra pilihanmu dalam mendemokan keresahanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun