Sudah setengah bulan kita menikmati tahun 2019. Gempita perayaan tahun baru kemarin sudah berlalu dan menguap dengan cepat seperti kembang api. Tak terasa kita kembali ke alam nyata dan sadar tentang kehidupan yang tak berubah: kuota internet yang sekarat dan tuntutan hidup yang semakin menghimpit. Uaaaah, need resolution?
Pesta Tahun Baru
Saya baru merampungkan satu sesi kepo membaca gagasan tentang tahun baru yang ditulis kakak kelas jaman kuliah. Lumayan menarik, di mana ia membahas tahun baru hanyalah sebuah fiksi yang paling berhasil membangun ilusi kebahagiaan pada masyarakata akar rumput.
 Ia mengatakan bahwa tahun baru sebenarnya adalah perayaan para kapitalis di mana mereka punya alasan untuk melonjakkan biaya transportasi, harga kosan, dan bahan makanan sampai pada tingkat tak masuk akal. Setelah semua perayan selesai, kita mendadak kembali ke dunia nyata yang menyesakkan.
Saya tak sepenuhnya setuju, walaupun tulisan itu banyak benarnya. Kita semua suka perayaan dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh para kapitalis. Sampai ada aforisme bahwa manusia cenderung untuk menikmati persiapan perayaan ketimbang perayaannya itu sendiri. Jangan sampai kita hanya bahagia di malam pergantian tahun dan bukan di sepanjang tahun sisanya.
Resolusi Tahun Baru yang Tak Baru
Ini juga jadi persoalan di mana resolusi  tahun baru kadang hanya menjadi sebuah ritual yang melengkapi gempitanya sebuah pesta. Jadinya seperti saya inilah, resolusi tahun ini = resolusi tahun kemarin, daur buruk yang akan terus terulang. Resolusi tak nyata yang butuh perbaikan langkah.
Ada sebuah video dari seorang penulis favorit saya di wattpadd, di mana ia ingin menunjukkan cara membangun sebuah resolusi agar menjadi nyata. Di video ini temanya ialah cara menerbitkan novel dalam waktu satu tahun. Tahapan seperti riset, menyusun plot sampai revisi dan waktu tunggu pun sudah diperkirakan.Â
Saya rasa beliau ingin menunjukkan dengan gamblang bahwa sebuah resolusi perlu tahapan nyata selain tentunya niat yang kuat. Bukankah tujuan resolusi adalah perbaikan kualitas diri? Dan kualitas diri yang baik cenderung menuntun ke arah kebahagian dan kepuasan hidup? Jadi, yuk mulai bangun resolusi yang tepat.Â
Semoga bermanfaat.