Mohon tunggu...
Rian Andini
Rian Andini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Emak Blogger

rianandini999.blogspot.com resensiriri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rayuan Pagi

12 November 2017   21:10 Diperbarui: 20 November 2017   20:37 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ayal kamu selau gundah kalau malam beranjak pergi.

Lagaknya ada semacam cerita kecil yang suka kamu gulung dalam langit malam di antara bintang-bintang.

Haha, lagaknya kamu pun sudah nyaman berteman dengan langit malam dan mulai meniadakan aku dalam genggaman.

Geliat rasa tanpa kata menjadi bisu yang paling mencekam.

Mengapa tidak kau bunuh saja aku sekalian?

Agar bisu menjadi realitas, bukan sekedar entitas.

Aku benci hidup denganmu yang selalu meredam emosi dengan sepi.

Apakah kamu pikir kalau tak ada kata berarti tak ada murka?

Haha, silakan cuci muka dan belajar pada pagi buta tentang cara mengungkap rasa dalam aksara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun