Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melestarikan Air Untuk kehidupan

30 April 2015   23:59 Diperbarui: 16 Februari 2016   21:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_414016" align="aligncenter" width="558" caption="Air di bumi (sumber : www.orbitdigital.net)"][/caption]

Air adalah komponen pokok yang sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Baik manusia, binatang ataupun tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Manusia takkan bisa hidup tanpa air, terbukti bahwa ia akan lebih bisa menahan lapar daripada menahan haus dalam jangka waktu sekitar 4-5 hari. Selain itu, kandungan air di tubuh kita adalah sekitar 60%-75% tergantung dari berat (ukuran) tubuh dimana kebanyakan terdapat pada darah, otot, otak serta bagian tulang. Binatang pun akan merasakan hal sama, ketika ia haus pasti membutuhkan air. Sedangkan tumbuhan, tanpa air ia akan terlihat layu bahkan mati, kecuali jika habitatnya memang berada di daerah yang gersang (tidak membutuhkan air secara rutin). Bumi pun jika dilihat dari luar angkasa akan berwarna biru karena 70% permukaannya dipenuhi oleh air.

 

Apa saja Manfaat Air Untuk Kebutuhan Rumah Tangga?

 

Air memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Dimulai dari lingkup rumah kita masing-masing, tentu air akan dimanfaatkan untuk melancarkan berbagai aktivitas rumah tangga, seperti mandi, mencuci piring, memasak, mengepel lantai, mencuci motor dsb. Pernah terpikir di benak Anda ketika selesai menggunakan toilet umum, ternyata kran air tidak menyala? Apa yang harus kita lakukan? Pastinya menggerutu dan kesal dengan kondisi darurat seperti ini. Atau bayangkan saja jika dalam beberapa jam, PLN mematikan listriknya. Anda yang terbiasa mengandalkan pompa air dalam memanfaatkan air sumur dipastikan kelabakan karena cadangan air semakin berkurang bahkan habis. Hasilnya? Anda tidak bisa masak, sekedar mau membuat kopi saja terhambat. Belum lagi harus menunda mandi karena cadangan air sangat terbatas. Contoh lainnya, bagi yang masih menimba air sumur secara manual, ketika musim kemarau seringkali sumur terlihat kering (air habis) sehingga sisa-sisa air yang dapat kita ambil pun terlihat kotor (menghitam) akibat air tesebut telah bercampur dengan tanah yang ada di dasar sumur. Solusinya? Biasanya masyarakat mencoba mengebor sumurnya agar lebih dalam dengan harapan akan muncul mata air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari. Fenomena diatas sungguh membuktikan bahwa air merupakan kebutuhan utama kita sehari-hari.

 

Lalu, Apa Manfaat Air Bagi Kesehatan?

 

Di bidang kesehatan, air sangat berperan penting untuk melancarkan metabolisme tubuh agar berjalan lebih lancar dan seimbang. Selain itu, bagi Anda yang suka sembelit, mungkin ini dikarenakan kekurangan air di dalam tubuh. Cobalah minum air putih minimal 2L per hari secara rutin, dijamin pencernaan Anda akan lebih lancar. Selain itu, air dalam tubuh juga berfungsi mencegah penyakit jantung dan batu ginjal. Asupan air putih yang seimbang di dalam tubuh juga bermanfaat untuk menjaga badan agar tetap ideal, membuat awet muda serta membuang berbagai toksin di dalam tubuh. Mood baik pun akan selalu dirasakan bagi Anda yang mencukupi kebutuhan air minumnya sehingga Anda dapat selalu berpikir dan bertindak secara positif. Saya sendiri setiap harinya harus minum air minimal 2L – 3L dan jika tak terpenuhi, saya akan merasa pusing, berkeringat dingin dan keseimbangan tubuh berkurang. Jadi, bagi saya air minum harus selalu tersedia di area meja kerja di siang hari dan di area tempat tidur saat malam hari. Dengan kebutuhan air minum yang terpenuhi, saya akan merasa lebih segar dan kesehatan pun terjaga.

 

Dari Mana Air Berasal?

 

Tuhan telah menciptakan alam semesta ini dengan begitu indahnya. Harmonisasi manusia, binatang dan tumbuhan sungguh menjadi penghuni lengkap yang memenuhi alam ini untuk melaksanakan berbagai aktivitas sesuai kodratnya. Air, pelengkap mahkluk hidup dapat kita temukan dimana saja. Salah satu sumber air terbesar di bumi ini adalah laut.  Sangat disayangkan karena mengandung garam tinggi, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum. Kedua adalah air hujan. Air ini bisa diminum asalkan melalui proses filtrasi berulang-ulang karena pada dasarnya air hujan membawa banyak kotoran. Ketiga adalah air tanah. Air ini bisa diminum asalkan sudah matang (dipanaskan hingga mendidih) atau pun melewati proses filtrasi yang sempurna. Keempat adalah air permukaan. Hampir sama dengan air hujan, air permukaan juga mengandung banyak kotoran sehingga harus melewati proses filtrasi yang sempurna. Terakhir adalah mata air. Mata air memiliki kualitas sama dengan air tanah, hanya perlu pengolahan lebih lanjut agar aman diminum oleh manusia. Dengan penjelasan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sumber air sebenarnya ada dimana-mana dan tugas kita adalah bagaimana cara mengolahnya agar air tersebut lebih berkualitas dan layak dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.

 

Lalu, Bagaimana Jika Sumber-sumber Air di Sekitar Kita Tercemar?

 

Semakin bertambahnya jumlah penduduk, risiko pencemaran air pastinya akan semakin tinggi. Daerah padat penduduk ataupun berbagai kawasan industri kebanyakan mengandung air yang tercemar. Sebut saja Jakarta. Jakarta adalah ibu kota negara sehingga tak heran banyak masyarakat yang berbondong-bondong ke kota ini untuk mengadu nasib. Banyaknya orang yang menghuni kota ini menyebabkan tingginya aktivitas rumah tangga yang menghasilkan banyak limbah yang sering kita abaikan.

Berbagai jenis sampah atau pun air bekas detergen adalah contoh limbah rumah tangga. Timbunan sampah yang menyumbat jalan air dapat menyebabkan banjir. Kasus lain, warga yang tinggal di area industri seringkali mengeluhkan bahwa air sumur ataupun air PAM mereka terkontaminasi limbah sehingga rasanya menjadi pahit dilidah. Belum lagi efek lainnya yang dirasakan seperti kulit gatal-gatal, terasa panas, rasa mual, pusing, batuk, diare dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Efek lainnya, limbah yang dibuang ke sungai dapat merusak ekosistem sungai. Limbah pabrik dan rumah tangga biasanya mengandung zat kimia berbahaya yang membuat air menjadi keruh, berbau tak sedap, berminyak dll. Hal terbesar yang paling membahayakan akibat pencemaran air adalah kekurangan sumber air di beberapa daerah tertentu yang mengakibatkan masyarakat terpaksa harus ‘membeli air’ untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Oleh karenanya, menjadi tanggung jawab bersama bahwa kita harus bisa menjaga kebersihan air agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Bergotong royonglah untuk meminimalkan risiko pencemaran air karena bagaimanapun, kita lah yang harus berjuang untuk menciptakan kondisi lingkungan hidup yang sehat, nyaman dan menyenangkan.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Pencemaran Air?

 

Sekalipun tidak dapat mengatasi masalah pencemaran air secara keseluruhan, setidaknya kita bisa membantu pemerintah dalam program air bersih dimulai dari lingkungan terdekat kita sendiri. Mari sadar lingkungan hidup agar tetap terjaga kelestariannya. Peduli sampah dibuang pada tempatnya. Peduli terhadap pemakaian detergen secukupnya agar mengurangi pencemaran. Bagi yang suka berkebun/bertani, kontrol penggunaan pestisida agar tetap aman bagi lingkungan. Bagi yang membuka industri, sebaiknya pilih lokasi pabrik yang jauh dari pemukiman penduduk untuk meminimalkan keluhan akan pencemaran limbah pabrik. Masih banyak berbagai aktivitas positif lainnya yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan pencemaran air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun