Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inilah 8 Keunggulan Listrik Pintar yang Membuat Saya Lebih Puas

21 April 2016   23:56 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 13140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAWAB : Eh, siapa bilang Anda nanti bakal bolak balik beli pulsa listrik? Ini cara berpikir yang salah. Gini ya, cara paling mudahnya adalah mari lihat tagihan listrik di saat-saat terakhir sebelum ganti listrik pintar. Berapa jumlahnya? Kalau biasanya per bulan menghabiskan Rp. 300 ribu ya jangan beli yang Rp. 75 ribu, nanti bisa bolak balik belinya. Hehehe. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kalau biasanya Rp. 300 ribu-an ya beli pulsa yang Rp. 300 ribu. Kalau biasanya cuma habis Rp. 50 ribu silahkan beli pulsa yang Rp. 50 ribu. simpel kan?

2.  “Wah.. bahaya juga kalau pake listrik pintar. Tengah malam listrik mati kan sereeemmm….”

JAWAB : Eits, jangan berpikir negatif dulu ya tentang listrik pintar. Risiko pulsa listrik habis sewaktu-waktu memang ada. Tapi ini justru memicu kita untuk lebih perhatian dengan listrik yang kita pakai di rumah. Sesekali cek meteran listrik kita dan perhatikan berapa prosentase konsumsi listrik saat itu. Tenang saja, jika kuota listrik hampir habis, alarm kWh meter prabayar akan berbunyi sebagai tanda bahwa sisa kuota pulsa sudah menunjukkan nilai 10 kWh sehingga Anda harus bergegas mengisi pulsa lagi. Gampangnya, silahkan perlakukan listrik pintar seperti sepeda motor. Anda pasti berusaha untuk mengisi bahan bakar kembali sebelum tangki motor kosong kan? :)

[caption caption="Pulsa Listrik Prabayar (www.kompas-inet.com)"]

[/caption]

3. “Ah, listrik pintar kan lebih mahal. Sama aja boros nanti pulsanya…!”

JAWAB : Tidak semuanya. Nyatanya, pada daya 1900 watt ke atas, tarif dasar listrik prabayar dan pascabayar jumlahnya sama lho. Mungkin yang dikeluhkan adalah pada daya 450 dan 900 watt karena secara nominal sedikit lebih mahal. Lalu, adakah solusinya? Tentu saja ada. Silahkan hemat listrik dengan hanya menggunakan listrik untuk peralatan yang menjadi prioritas saja.

Cara berhemat listrik secara sederhana yang dapat Anda coba di rumah adalah :

- Mengganti lampu di rumah dengan jenis LED karena memiliki banyak keunggulan seperti : lebih terang, tidak panas, cahaya natural, awet/tahan lama serta hemat energi/listrik.

- Bagi Anda yang hobi nonton TV, ganti TV tabung Anda dengan TV LED bahkan yang berfitur Eco. Ini sangat hemat listrik karena faktanya TV tabung bisa memakan daya 100 watt sedangkan saat Anda beralih ke TV LED dengan layar yang lebih besar hanya menghabiskan 20-40 watt saja.

- Jika berniat pasang AC, pilih yang sesuai luas ruangan. Jika ruang Anda kecil, manfaatkan saja AC dengan daya ½ PK yang menurut saya dinginnya sudah sangat mencukupi. Jangan lupa, matikan AC jika tubuh Anda tak terlalu membutuhkannya atau saat keluar dari kamar. 

- Cuci baju saat tengah malam. Ini info yang saya dapatkan dari teman bahwa tarif listrik tengah malam hingga sebelum jam 5 pagi lebih murah dari waktu-waktu lainnya. Oleh karenanya, saya sering mencuci baju dengan mesin cuci di tengah malam tapi tanpa harus begadang. Caranya? Masukkan seluruh pakaian kotor ke dalam mesin cuci beserta sabun cucinya. Cek stok air di tandon (jika pompa air tak otomatis mengisi saat air habis) untuk menjamin ketersediaan air saat mencuci. Lalu, setting waktu pencucian pada tengah malam. Untuk mesin cuci yang saya gunakan sekarang, setting waktu dimulai dari 3 jam ke depan, 4, 5, 6, 7 dst. Saya biasanya setting mencuci baju pada jam 03.00. So, praktis kan. Anda bisa mencuci baju sama bersihnya namun lebih hemat listrik. Paginya, silahkan ambil cucian Anda dan jemur di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun