Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sensasi Horor Insidious 3 : Menghilangkan Stress?  

9 Juni 2015   15:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:09 1956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Berbagai genre film telah mengundang banyak simpati dan kesan puas bagi para pecinta film di dunia. Setiap saat ada saja film baru yang diproduki untuk mengimbangi harapan masyarakat yang makin ‘ketagihan’ untuk menonton film. Seperti yang saya lakukan beberapa hari lalu, saat mengetahui film INSIDIOUS 3 sudah tayang, langsung deh saya dan suami lari ke bioskop setelah merindukan cerita lanjutan dari Insidious 1 dan Insidious 2 di tahun lalu.

Ya, saya sedang berbicara tentang film horor, genre yang lumayan memiliki banyak penggemarnya di Indonesia maupun dunia. Saya mulai ketagihan film horor sejak menonton Insidious 1 dan 2 serta The Conjuring. Sambil menikmati pembukaan Lippo Mall yang ada di Yogyakarta, sabtu lalu (6/6) saya dan suami membeli 2 tiket Insidious 3  di Cinemaxx. Karena waktu masih satu jam, dimana film dimulai jam 21.15 sedangkan saat itu masih jam 20.00, akhirnya kami berjalan-jalan menikmati suasana mall baru dengan jajan kuliner es potong Singapore. Tak kuat kami jajan makanan berat karena perut telah terisi sejak masih di rumah.

Sambil berjalan-jalan, kami melewati sebuah sudut mall yang menyediakan ruang terbuka untuk selfie dengan dekor yang sangat cantik. Nuansa klasik dengan kursi taman, sarang burung berwarna putih, awan putih, cahaya lampur redup sephia serta berbagai bingkai melayang sungguh membuat para pecinta selfi langsung mengentikan langkahnya dan mengantri untuk mengabadikan setiap gaya dan keceriaan mereka disini. Saya pun tak melewatkan kesempatan ini karena lumayan terpancing juga dengan dekor ruang yang sangat cantik dan minimalis ini.Setelah asyik berfoto, jam sudah menunjukkan pukul 21.00 hingga akhirnya kami mengambil pesanan paket soft drink & popcorn jumbo lalu menuju ke ruang teater sesuai yang tertulis di tiket kami.

Inilah detik-detik saya menguji nyali untuk kembali menyaksikan film horor di bioskop. Ini pun saya rasa menjadi kabar gembira bagi banyak pecinta film horor yang tayang di Indonesia sejak 2 Juni 2015. Insidious 3 merupakan sekuel ketiga dari trilogi film horor karya sutradara Leigh Whannell. Film ini diprediksi memiliki tingkat horor yang lebih tinggi dari sebelumnya. Insidious 3 menceritakan tentang keluarga Lambert yang terus diteror oleh makhluk tak kasat mata. Elise merupakan salah satu paranormal yang dimintai tolong untuk berkomunikasi bersama para roh orang yang telah meninggal. Ia berjuang keras mempertaruhkan nyawa melawan banyak roh jahat dan menyelamatkan keluarga Lambert yang diteror makhluk jahat. Sejumlah bintang mentereng Hollywood diturunkan dalam film bergenre horor ini, diantaranya Stefanie Scott, Dermot Mulroney, Leigh Whannell Angus Sampson dan Lin Shaye. 

Saat menyaksikan film ini, saya tertantang untuk tetap tegar dan tak menutup mata agar dapat menikmati sensasinya. Saya pun selalu dipesan oleh suami setiap kali akan menonton film horor, “Nanti kalau di dalam jangan teriak keras-keras kalau ketakutan. Memalukan...” Inilah kata-kata dia sambil tertawa tebahak mengingat kekonyolan saya setiap melihat film horor. Namun lagi-lagi saya tak kuat menahan untuk menerima sensasi uji nyali setiap adegan di film ini. Bukan hanya wujud setan yang menyeramkan, efek suara yang menggelegar dan mengagetkan lah yang justru membuat saya menjerit paling keras di dalam teater. Melihat kondisi ini, suami hanya menahan tawa dan berbisik.. “Jangan keras-keras teriaknya” dan saya pun menjawabnya dengan tertawa lebar atas kondisi yang tak disengaja ini.  

Belum lagi di sebelah saya malam itu ada deretan mahasiswa pria yang membuat saya agak malu juga. Pasalnya, mereka yang terlihat tegar ternyata ikut-ikutan teriak gara-gara kesetrum oleh jeritan saya yang keras. Hingga akhirnya, setelah adegan menyeramkan berlalu, mahasiswa disebelah saya bicara kepada teman sebelahnya, “ wakakaka.. ini mbaknya sebelah bener-bener bikin heboh. Aku jadi ketakutan gara-gara jeritan dia yang ekstrim...” itulah gumamnya saat membahas saya sambil tertawa kecil. Saya yang mendengar hal ini jadi malu sendiri namun tetap saya tidak bisa memperbaiki kondisi. Jerit-jeritan para penonton lainnya justru makin membuat heboh teater selama pemutaran film ini.

Insidious 3 (bloody-disgusting.com)

Jujur saja, saya adalah salah seorang yang sangat penakut jika dihadapkan dengan segala hal yang berbau mistis, setan atau berbagai kondisi menyeramkan lainnya. Amit-amit deh, jangan sampai menemuinya secara langsung, cukup di film saja. Nah, mengapa saya justru suka dengan film horor? Ini alasannya :

1. Menghilangkan stress

Ini adalah alasan utama mengapa saya masih betah dan suka hunting film horor. Ya, ini adalah semata-mata untuk menghilangkan stress. Kok bisa? Tentu saja bisa. Logikanya, film horor akan memicu saya untuk ketakutan dan akhirnya berteriak keras dan lepas, yang takkan mungkin saya lakukan di tempat lainnya (karena memang tak ada alasan untuk menjerit). Dari situlah, saya merasa dapat melepaskan segala beban, capek, stress, jenuh, pusing dan beban lainnya. Saya sudah membuktikan sendiri bahwa saat pemutaran film horor selesai, saya merasakan sensasi badan yang lebih ringan, pikiran fresh serta suasana hati yang bahagia.

2. Sebagai ‘Shock Therapy’

Sekali lagi, saya adalah tipe sangat penakut, bahkan ketika bertubrukan dengan orang dari arah yang berbeda pun, kadang saya merasa deg-degan karena terlalu mudah kaget. Saya merasa ini kadang kurang baik untuk perkembangan psikologis saya. Oleh karenanya, saya selalu rutin melihat film horor untuk shock therapy bagi tubuh, membantu agar terbiasa dengan segala hal yang mengagetkan sehingga kedepannya saya bisa lebih kuat hati dan pikiran saat menghadapi kondisi menakutkan di kehidupan nyata.

3. Lebih suka film horor luar negeri

Untuk film horor, saya memang lebih suka melihat film horor luar negeri daripada film horor dari Indonesia. Walaupun banyak orang mengatakan bahwa film horor Indonesia kalah bersaing dengan film horor luar negeri, namun hantu Indonesia saya rasakan lebih menakutkan. Hantu pocong atau kuntilanak saya rasa lebih menyeramkan karena kemungkinan sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Usai melihat film ini dipastikan saya akan sulit tidur dan terbayang berhari-hari tentang sosok hantu yang diceritakan di film. Namun jika menyaksikan hantu luar negeri, saya merasa lebih aman karena mereka berasal dari luar negeri (jauh dari Indonesia) walaupun secara rupa terlihat lebih menyeramkan.

Salah satu adegan dalam film Insidious 3 (www.moviexplorers.com)

Itulah pengalaman saya dalam menyaksikan film horor, terutama Insidious 3 beberapa waktu lalu. Intinya, film horor dapat menghilangkan stress sehingga kesehatan saya lebih terjaga. Jika lebih sehat, dalam menjalankan aktivitas pun akan lebih rileks dan mudah berkonsentrasi. Itulah sebabnya jika saya capek dan stres, hal pertama yang saya ingat sebagai obatnya adalah menonton film horor, baik di rumah maupun di Bioskop. Anda suka film horor juga?

Riana Dewie

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun