Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Intip Keunikan ’Wisata Ndeso' Curug Banyunibo & Jurang Pulosari

24 Februari 2015   14:21 Diperbarui: 17 Februari 2016   00:17 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_398952" align="aligncenter" width="560" caption="Keindahan Air Terjun Jurang Pulosari (Dok.Pri)"][/caption]

Berwisata ke mana ya? Inilah dilema yang saya alami pada hari Minggu pagi kemarin, 22 Februari 2015. Beneran bingung mau ke mana, mengingat bahwa keluarga kami hobi sekali berwisata dan rasa-rasanya hampir setiap obyek wisata di Yogyakarta pernah kami datangi. Hehe… Keputusan yang tak mudah hingga akhirnya adik saya memberi referensi obyek wisata baru yang ada di daerah Pajangan, Bantul, di mana di sana ada banyak air terjun alami yang sangat indah, di antaranya Jurang Pulosari dan Curug Banyunibo. Penasaran bagaimana asyiknya perjalanan kami?

Siang itu panas sekali. Sekitar jam 11.30 siang itu, kami melakukan perjalanan menuju Jurang Pulosari dan Curug Banyunibo, yang katanya memiliki keindahan alam yang luar biasa. Perjalanan kami pun saat itu juga luar biasa, di mana sengatan panas matahari tidak menghalangi niat kami yang merasa sangat penasaran dengan obyek wisata yang masih tergolong baru ini. Rute yang kami lewati jika dari arah Jogja adalah menuju Gamping ke arah Sedayu, lalu sampai perempatan Sedayu belok kiri. Ikuti saja jalan di sana dan jangan ragu untuk bertanya warga sekitar untuk lokasinya karena memang jalannya lumayan ribet dan masuk ke kampung dalam. Nah, saran saya, saat menuju ke sana, lebih baik naik kendaraan roda dua karena jalan menuju lokasi memang naik-turun dan sangat sempit. Keputusan kami untuk tidak menggunakan mobil saat itu memang sangat tepat karena lokasi air terjun ini memang kurang memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda empat, andai bisa pun akan sulit jika berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan.

Jarak dari Kota Jogja menuju tempat ini sekitar 20 km. Beberapa kali salah jalan membuat kami harus bolak-balik menuju tempat tujuan utama sehingga harus menghabiskan waktu lebih lama dari yang seharusnya. Akhirnya sekitar jam 12.30-an, sampailah kami di tempat wisata pertama, yaitu Curug Banyunibo. Tempat parkirnya masih sangat sederhana, dan terlihat hanya ada beberapa motor pengunjung saja, belum ramai seperti yang saya bayangkan. Pedagang makanan di sana juga masih sangat sederhana, hanya dipayungi gubug kayu. Kebanyakan yang berkunjung di sini adalah anak muda beserta teman-temannya yang ingin menikmati pesona keindahan air terjun ini.
[caption id="attachment_398953" align="aligncenter" width="560" caption="Keindahan Alam Curug Banyunibo (Dok.Pri)"]

14247112311688992953
14247112311688992953
[/caption]

Curug Banyunibo berada di Dusun Kabrokan Kulon, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Menurut petugas parkir di sana, Curug ini belum didaftarkan di dinas pariwisata secara resmi. Walau begitu, tempat ini sudah didatangi oleh pengunjung setiap harinya sekalipun belum banyak. Ada dua pintu untuk bisa menuju tempat ini. Kami berjalan menuju lokasi dengan suasana alam yang erat dengan alam ‘ndeso’ yang indah dan rindang. Banyak pepohonan, melewati sungai kecil ditambah dengan kicauan burung yang menambah keaslian alam di tempat ini. Dari kejauhan, tampaklah sebuah air terjun yang gagah berdiri dengan gemercik airnya yang sangat menggoda.
[caption id="attachment_398956" align="aligncenter" width="560" caption="Menikmati Indahnya Curug Banyunibo (Dok.Pri)"]

1424711378697130729
1424711378697130729
[/caption]

Awalnya kami hanya berfoto di aliran sungainya yang dangkal. Namun karena keseruan pengunjung lain yang bisa mencapai atas air terjun ini, akhirnya kami tergoda untuk naik setapak demi setapak dan mengabadikan momen yang penuh dengan keindahan alam ini. Curug Banyunibo ini lebih mirip seperti lereng jurang dari bebatuan kapur yang kemudian dilewati oleh aliran air. Airnya sangat jernih, dengan pantulan warna kehujauan yang berasal dari tanaman lumut yang tumbuh di antara sela-sela bebatuan.
[caption id="attachment_398958" align="aligncenter" width="560" caption="Kami Berpose diatas bebatuan Curug Banyunibo (Dok.Pri)"]

1424711503364027119
1424711503364027119
[/caption]

Kita bisa lho naik sampai atas asal berhati-hati agar tidak terpeleset jatuh ke bawah mengingat bahwa bebatuan curug yang cukup licin ini memiliki kemiringan yang cukup vertikal, sekitar 70 derajat. Keasrian hutan yang ada di sekitar air terjun ini sungguh menambah pesona Curug Banyunibo ini sebagai obyek baru yang harus Anda kunjungi.
[caption id="attachment_398959" align="aligncenter" width="426" caption="Gemercik Air Curug Banyunibo (Dok.Pri)"]

14247116942139757873
14247116942139757873
[/caption]

[caption id="attachment_398975" align="aligncenter" width="560" caption="Kami Berfoto di depan Curug Banyunibo (Dok.Pri)"]

14247135722099733049
14247135722099733049
[/caption]

Pada musim kemarau debit air cenderung kecil, sedangkan pada musim penghujan debit air curug relatif cukup besar. Setelah kami puas bermain air dan berfoto di sini, akhirnya kami berbenah dan menuju di lokasi air terjun selanjutnya yang tentunya tak kalah menarik dengan tempat ini, yaitu Jurang Pulosari.

Lokasi Jurang Pulosari tak jauh dengan lokasi Curug Banyunibo, hanya sekitar 10 menit jika tidak salah jalan. Hehe…. Perjalanan menuju Jurang Pulosari pun tak kalah menantang. Jalan setapak dengan cor blok yang naik turun dan sedikit berkelok pun tetap setia menemani sepanjang perjalanan hingga akhirnya kami terhenti di sebuah halaman rumah warga yang lumayan luas yang di depannya tertulis “PARKIR DISINI”. Sebenarnya ada pintu masuk yang lainnya di mana lokasi parkirnya lebih dekat dengan obyek wisatanya, namun karena kami belum mengetahui dengan jelas, jadi kami pilih parkir di tempat ini.
[caption id="attachment_398962" align="aligncenter" width="560" caption="Lokasi Parkir Jurang Pulosari (Dok.Pri)"]

1424712019822497807
1424712019822497807
[/caption]

Dua motor kami parkir di sana sambil menggali informasi tentang obyek wisata Jurang Pulosari. Seorang bapak yang memberi kami kertas parkir memberi info bahwa lokasi tak jauh dari tempat parkir, nanti menuju ke bawah dan sampai deh di Jurang Pulosari.
[caption id="attachment_398963" align="aligncenter" width="560" caption="Jalan Setapak dikelilingi Pepohonan hijau (Dok.Pri)"]

14247121291939370277
14247121291939370277
[/caption]

Kami mulai berjalan menyusuri tempat yang sangat rindang itu karena di sisi kanan dan kiri dipenuhi oleh pepohonan yang hijau dan segar. Alangkah bersihnya desa ini karena jauh dari polusi udara yang sangat berbeda dengan kondisi di kota. Beberapa kali kami berpapasan dengan simbah-simbah (nenek-nenek) tua yang berjalan menggendong kayu untuk dijadikan bahan bakar di rumahnya.
[caption id="attachment_398964" align="aligncenter" width="560" caption="Menyusuri area yang dipenuhi tanah dan batuan kapur (Dok.Pri)"]

1424712413663612120
1424712413663612120
[/caption]

Setapak demi setapak kami lalui jalan yang penuh dengan batu kapur dan akhirnya menuju padang rumput yang dikelilingi oleh perbukitan hijau yang sangat indah dipandang mata. Warga di sana sangat ramah dan terlihat antusias saat disapa oleh para pengunjung.
[caption id="attachment_398965" align="aligncenter" width="560" caption="Bukit Indah yang hijau dan segar (Dok.Pri)"]

14247125581913522990
14247125581913522990
[/caption]

Dari kejauhan, kami sudah mendengar riuhnya suasana di bawah sana, sepertinya pengunjungnya lebih banyak daripada di Curug Banyunibo. Akhirnya semakin mendekat, kami membuktikan sendiri banyaknya pengunjung yang memadati tempat ini. Bukan hanya domestik, turis asing pun tak ingin ketinggalan untuk mandi di air terjun yang segar dan dipenuhi nuansa ndeso ini. Semakin turun, sampailah kami di tempat yang paling dipenuhi oleh pengunjung yang berantusias untuk menikmati sensasi air terjun ini.
[caption id="attachment_398960" align="aligncenter" width="560" caption="Jurang Pulosari (Dok.Pri)"]

1424711830123758845
1424711830123758845
[/caption]

[caption id="attachment_398966" align="aligncenter" width="426" caption="Indahnya Air Terjun Jurang Pulosari (Dok.Pri)"]

14247128001594573006
14247128001594573006
[/caption]

Air terjun ini berdiri dengan beberapa lapis ketinggian yang semuanya dapat dijamah pengunjung. Dengan kedalaman air sekitar 1 meter, air terjun ini masih tergolong aman untuk bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin berenang dan mandi di sini.
[caption id="attachment_398967" align="aligncenter" width="448" caption="Pengunjung Antusias Bermain di Bawah Air Terjun (Dok.Pri)"]

1424712927227758777
1424712927227758777
[/caption]

Selain itu, mereka terlihat sangat antusias untuk menghabiskan waktu untuk menikmati sensasi jatuhnya air terjun ke tubuh mereka dengan berdiri tepat di bawah air terjun. Terlihat juga anak-anak seumuran SD sangat lihai untuk bermain loncat-locatan di atas air dengan berbagai gaya menarik. Sekilas saya memang merasa kagum dengan atraksi mereka, mengingat bahwa saya tidak berani bermain air sungai karena memang tidak bisa berenang. Hehe..
[caption id="attachment_398969" align="aligncenter" width="560" caption="Atraksi permainan anak-anak dengan berbagai gaya (Dok.Pri)"]

14247130712041347815
14247130712041347815
[/caption]

[caption id="attachment_398971" align="aligncenter" width="560" caption="Atraksi permainan anak-anak dengan berbagai gaya (Dok.Pri)"]

14247132001874792377
14247132001874792377
[/caption]

[caption id="attachment_398972" align="aligncenter" width="560" caption="Atraksi permainan anak-anak dengan berbagai gaya (Dok.Pri)"]

14247132671163281270
14247132671163281270
[/caption]

Wah, benar-benar wisata alam yang sangat menarik namun masih tersembunyi. Andai Jurang Pulosari bisa dipublikasikan lebih luas, pasti bisa menjadi incaran para wisatawan yang hobi berburu keindahan alam wisata di Indonesia. Akhirnya sekitar jam 15.30, kami berniat mengakhiri wisata kami ini dengan berjalan naik menuju lokasi parkir semula.
[caption id="attachment_398976" align="aligncenter" width="560" caption="Hiruk Pikuk Pengunjung Jurang Pulosari (Dok.Pri)"]

1424713738693734731
1424713738693734731
[/caption]

[caption id="attachment_398973" align="aligncenter" width="360" caption="Perjalanan Pulang Menuju Parkiran (Dok.Pri)"]

1424713334957412273
1424713334957412273
[/caption]

Capek dan ngos-ngosan kami rasakan saat itu karena kami harus melintasi jalan naik yang terjal dengan cuaca yang sangat panas. Dengan perasaan lega dan senang, kami melakukan perjalanan pulang menuju Jogja dengan lancar.
[caption id="attachment_398974" align="aligncenter" width="560" caption="Jalan Keluar dari Lokasi Obyek Wisata (Dok.Pri)"]

1424713403570860367
1424713403570860367
[/caption]

Ya, kesimpulan yang saya dapatkan dari obyek wisata Curug Banyunibo dan Jurang Pulosari adalah bahwa kedua tempat wisata ini memang sangat menarik, masih asli serta dipenuhi dengan pesona keindahan air terjun yang unik dan indah. Tentunya, wisata ndeso ini perlu dipromosikan lebih gencar ke seluruh pelosok Indonesia agar semakin dikenal masyarakat, baik domestik maupun mancanegara. Dan… Masuknya juga gratis, biaya yang dikeluarkan hanya bayar parkir Rp 2.000 saja. Bagaimana, Anda mulai tertarik? Jangan lupa share ke teman-teman agar wisata ndeso ini semakin populer. Bagi saya, ini adalah perjalanan wisata iseng namun memuaskan. Yuk kembangkan wisata Indonesia agar tetap lestari dan mendatangkan banyak manfaat bagi seluruh masyarakat :D

Semoga bermanfaat, Riana Dewie

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun