Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Neurosemantics: 8 Variable The Matrix untuk Mengoperasikan Diri

24 Februari 2023   06:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   07:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Matrix (celebrity.okezone.com)

Hai sahabat pembaca!

Pernahkah sahabat menonton film The Matrix? Apakah ucapan Morpheus kepada Neo tentang kehidupan dunia yang mengaitkan dengan The Matrix? 

Jika sahabat belum menontonnya, pemaparan singkatnya begini sahabat! Kita hidup di dunia, di mana kita dituntut untuk belajar, membayar pajak, memenuhi rasa lapar dan haus, dan bertahan hidup dengan kemampuan finansial umum di kehidupan perkotaan.

Apakah kita menggerutu, jika hidup harus berkemampuan finansial yang mumpuni? Atau kita ikhlas untuk mencari nafkah demi kehidupan?

Apakah kita menggerutu, untuk apa kita belajar segiat mungkin kalau ujung-ujungnya sulit bekerja? Atau kita ikhlas untuk belajar demi bekal masa depan menghadapi persoalan hidup?

Nah dengan 8 Variable The Matrix, sahabat memiliki aplikasi yang tertanam dalam pikiran kita untuk dapat mengoperasikan diri secara sistematis dan holistik.

8 Variable The Matrix untuk Mengoperasikan Diri

1. Intention (Niat)

Niat menjadi motor penggerak, yang menggerakan segala ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain adalah apa alasan kita untuk berucap dan bertindak. 

Sebagai contoh: Saya berniat puasa karena Allah Ta'ala.

2. Meaning (Makna)

Manusia dikaruniai Tuhan sebagai seorang pembuat makna. Apabila kita memandang suatu peristiwa, tentu makna yang diberikan oleh setiap orang berbeda-beda. 

Sebagai contoh: Si A memaknai puasa untuk ibadah, sementara Si B memaknai puasa untuk mempertajam instingnya.

3. State (Kondisi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun