Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayat Al-Qur'an Penjelas dan Kajian Filosofis yang Tak Membenarkan KDRT

10 Februari 2023   11:15 Diperbarui: 10 Februari 2023   12:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran (Freepik.com)

Hai sahabat Pembaca!

Islam sungguh Ajaran Agama yang penuh kasih dan sayang, jika kita secara benar mempelajari Ilmu terkandung dalam setiap Ayat Al-Qur'an tanpa ada penyimpangan atas alasan pembenaran kekerasan, radikalisme brutal, dan ujaran kebencian.

Saya mendalami satu surah Al-Qur'an surah At-Tagabun ayat 14 berbunyi:

"Wahai orang-orang mukmin (yaitu orang yang beriman)! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni (tidak memarahi) serta ampuni mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Disini kami menemukan perintah kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dari golongan kaum Adam melalui ayat surah diatas, diantaranya:

1. Ada Istri dan Anak yang menjadi musuh bagi Imam Keluarga.

Artinya diantara keduanya yang tidak menaati sang Suami sekaligus Ayah untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dengan artian salah satu diantara mereka, ada yang fokus pikirannya bukan kepada Allah dan rasa bhakti kepada pasangan hidup dan kedua orang tuanya melainkan:

  • Pikiran Berfokus pada materi, benda dan kemewahan bukan pada Pengabdian kepada Allah dan membina rumah tangga yang sesuai Amanah Allah. Akibatnya sering terjadi pertengkaran hebat, jika ada salah satu diantara keduanya berbuat demikian. Kalaupun sang suami takluk akan kehendak istri, ataupun kedua orang tua yang takluk akan kehendak anak akan hal ini, niscaya dalam kehidupan dunia, mengalami kesengsaraan hebat diakibatkan rasa rakus serakah pada harta benda yang menyebabkan gelap mata, hingga mengakibatkan berbuat blunder di kehidupan masyarakat demi pemenuhan materi, benda dan kemewahan secara tidak sah dimata agama dan hukum.
  • Pikiran Berfokus pada tahta, kekuasaan dan gengsi. Akibatnya jika sang suami sekaligus ayah goyah imannya, hal ini menyebabkan segala cara dihalalkan demi meraih kekuasaan. Dan tentu dampaknya sangat serius, karena bisa menggerus kepercayaan dari publik untuknya, kalau sudah tak ada yang percaya padanya. Bagaimana kita bisa survive dari kerasnya hidup?
  • Dan Fokus Pikiran duniawi lainnya, seperti popularitas. Yang mungkin Pembaca lebih tahu arahnya kemana jika sekadar mencari Viral belaka.

2. Janganlah memarahi Istri dan Anak, dan Ampuni kesalahan mereka.

Mengapa demikian? Karena suatu saat kenangan memori buruk akibat perlakuan seorang suami sekaligus ayah, bisa disebar luaskan seluas-seluasnya oleh keduanya berdasarkan perasaan benci dan dendam yang membara. Dan ini tentu menggerus kepercayaan publik melalui penilaian-penilaian masyarakat yang tajam

Setangguh-tangguhnya Istri dan Anak dalam menghadapi kerasnya kehidupan... sangat rapuh bagai kaca yang dipecahkan berkeping-keping jika sampai mendapat murka sang suami sekaligus ayah, dan jika pun disambung kembali, pasti masih terlihat bekas retakannya. 

Dampak lainnya, karena rasa cinta yang dipupuk bisa berubah menjadi benci mendalam, akibatnya perilaku tajassus (mencari-cari kesalahan diantara keduanya) terjadi, dan timbulah percekcokan hingga keretakan rumah tangga selama-lamanya. Ini bisa menjadi trauma tersendiri bagi Istri dan Anak yang sebelumnya diperjuangkan, hingga rasa enggan untuk bersatu dalam kesatuan bahtera rumah tangga terjadi. Perlu ada perjuangan besar dari sang Suami sekaligus ayah untuk memperoleh kepercayaan kembali dari Istri dan Anak yang pernah mendapati rasa sakit demikian.

Nah... diatas adalah pendekatan melalui Ayat suci Al-Qur'an.

Lantas bagaimana dengan kajian filosofis yang berkaitan dengan bahasan ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun