Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi kemanusiaan dan peradaban. Penuh perjuangan dan kebahagiaan tiada batas. Kompasianer Ranking #30 Tahun 2022. Bercita-cita menjadi Pemimpin Bangsa dan Negeri.

🌏 Akun Kedua yang berfokus pada pengkajian Ilmu Humaniora (Sembari Menggali Hikmah dalam Al-Qur'an/Ajaran Islam dan Veda/Ajaran Hindu) dan Gemar mengisi kanal Fiksiana, sesekali ragam topik 🌏 Senang disapa Aa Rian oleh Keluarga Besar, Para Guru, Sahabat dan Kerabat 🌏 Bertekad Penuh dalam Menulis Sepenuh Hati Jiwa Raga untuk Kemajuan Peradaban 🌏 Pernah mengikuti kuliah Akuntansi, Manajemen dan Administrasi Negara, dan pernah menjadi Pelatih Olahraga Pernafasan selama 2 tahun lebih, serta berkelana mencari Ilmu Spiritual dari berbagai Agama di Bumi Nusantara selama 10 tahun lamanya. 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Agung Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

27 Januari 2023   05:05 Diperbarui: 27 Januari 2023   05:22 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih (kompas.com)

Hai Sahabat Pembaca!

Mari kita simak kalimat mulia nan luhur dari Lagu Kebangsaan kita.

"Bangunlah jiwanya... bangunlah raganya... untuk Indonesia raya..."

Kami menangkap makna agung dari kalimat diatas, yakni:

  • Pertama-tama kita wajib membangun jiwa anak bangsa dengan karakter yang penuh semangat tiada padam. Jiwa-jiwa generasi yang pantang menyerah dan tak pernah putus asa. Niscaya bangsa ini dipenuhi generasi yang hebat penuh dengan karya sarat kebermanfaatan. Maka cara jitu untuk membangun semangat jiwa ini adalah dengan menanamkan implementasi Rukun Iman ajaran Islam terkhusus kepada para pemeluknya. Secara universal untuk setiap generasi yang majemuk, wajib mengimani secara paripurna ajaran yang dianutnya, dan terhindar dari sifat-sifat kemunafikan (seperti paginya beriman, tapi sorenya kumat tidak beriman dengan mengingkari ajaran yang dianut).
  • Kedua, setelah membangun jiwa terbentuk semangatnya, maka barulah kita membangun raga anak bangsa dengan keilmuan yang bersandar pada Al-Qur'an yang menguatkan implementasi rukun Islam dalam ajaran Islam terkhusus kepada para pemeluknya. Artinya secara universal diperlukan ketaatan bagi setiap generasi untuk mematuhi dan menaati ajaran yang dianutnya, dengan menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangan-Nya.
  • Ketiga, jika sudah terbentuk jiwa dan raga generasi bangsa, maka kita menguatkan kebangsaan kita dan sifat kenegarawanan kita, dengan menaati dengan tunduk hati atas hukum yang berlaku di negeri kita, menjadi insan yang penuh sikap toleransi terhadap perbedaan, dan terjalin ikatan persatuan, persaudaraan dan kekeluargaan diantara seluruh anak bangsa.

Niscaya negeri kita jaya selama-lamanya. Aamiin YRA.

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 27 Januari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun