Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar agar Salat Menjadi Khusyuk dan Fokus dengan Tahan Nafas Perut

26 Januari 2023   04:30 Diperbarui: 26 Januari 2023   08:20 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salat yang Khusyuk (islam.nu.or.id)

Hai Sahabat Pembaca!

Bagi kita umat muslim, pasti saja kesulitan bagaimana cara agar salat bisa khusyuk, fokus menyembah Allah saat salat dengan kesatuan hati, lisan dan pikiran yang tidak goyah.

Sejatinya ada caranya lho sahabat!

Wah bagaimana-bagaimana?

Yaitu dengan melatih kepiawaian menahan nafas perut saat dalam kondisi berdiri dan duduk diantara dua sujud. Ingat bukan tahan nafas di hidung, di leher atau di dada, karena yang ada malah sesak dan buyarlah konsentrasi salat kita jika demikian.

Mari kita lihat gambar dibawah untuk melatihnya ya sahabat! (Saya harap sahabat membaca tulisan ini pelan-pelan sampai menguasai benar ya!) 

Latihan Tahan Nafas - Tahan Nafas yang keliru (Kreasi Rian)
Latihan Tahan Nafas - Tahan Nafas yang keliru (Kreasi Rian)

Mari kita latih sampai bisa dengan duduk sila di amparan sajadah. Gambar diatas merupakan tahan nafas yang keliru yah sahabat!

Latihan Tahan Nafas - Tahan Nafas yang Benar (Kreasi Rian)
Latihan Tahan Nafas - Tahan Nafas yang Benar (Kreasi Rian)

Nah ini baru yang benar. Apa manfaat dari Tahan Nafas di Perut (tepatnya dibawah pusar 2 jari/Titik Kundalini)?

Kalau sahabat sudah mampu menekan nafas di perut, dengan ditandai perut dikembungkan juga mengeras (cirinya sahabat tekan perut sahabat dengan jari tangan, apakah terasa keras seperti tidak lembek?) Nafas tidak keluar masuk dari hidung dan mulut saat prosesnya. Maka hasilnya sahabat bisa fokus saat bacaan salat, karena pikiran makin terjaga konsentrasinya dengan fokus melalui tahan nafas perut dari semua khayalan-khayalan di pikiran saat sedang salat.

Tahapannya (perhatikan kalimat dibawah sahabat!)

  • Tarik nafas lewat hidung perlahan jangan keluar suara dari hidung (tarik nafas dengan lembut), lalu salurkan melalui kekuatan pikiran (fokus) udaranya ke dalam perut dibawah pusar dua jari. Kembungkan perut perlahan.

  • Setelah itu tahan nafas perut sembari membaca bacaan salat (ingat nafas tidak bocor keluar masuk lewat hidung dan mulut, kalau mulut saat mengeraskan bacaan tidak apa-apa tapi hidung tetap terjaga dari bocor nafas/keluar masuk udara). Kunci tahan nafas perut, dengan perut kondisi mengeras.

  • Kalau sudah selesai bacaan salatnya saat berdiri ataupun duduk, maka keluarkan/buang nafas perlahan lewat hidung kembali dengan lembut (jangan keluar suara dari hidung). Kempiskan perut dengan perlahan. Saat setelah tahapan ini, pernafasan menjadi normal kembali (keluar masuk nafas lewat hidung atau mulut). 

Sebelum dipraktikan saat salat, alangkah baik dilatih dulu dengan duduk sila di amparan sajadah seperti gambar diatas dengan tahapan yang disebutkan. Misal dengan membaca surah Al-Fatihah sembari menahan nafas di perut.

Kalau sudah terlatih. Sahabat boleh mempraktikan metode ini saat salat yaitu saat membaca Al-Fatihah dan Surah Al-Quran setelahnya, juga saat duduk diantara dua sujud. Pasti sahabat merasakan perbedaan konsentrasi dengan tidak menggunakan metode ini. Karena kalau saat sedang ruku dan sujud, sahabat cukup fokuskan kesinambungan ucap kata dan hati dengan membayangkan lafadz Allah melalui kekuatan pikiran.

Nah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun