Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memetik Hikmah Pembelajaran dari Setiap Peristiwa Hidup

15 Desember 2022   06:15 Diperbarui: 15 Desember 2022   06:19 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Rian (Canva)

Hai sahabat pembaca!

Ajaran Islam tentu mengajarkan kita untuk senantiasa Husnuzon (berprasangka baik) ketimbang Suudzon (berprasangka buruk) dari setiap peristiwa hidup yang kita alami. Inilah yang menggambarkan kecanggihan Ajaran Islam jika ditelusuri Ilmunya berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits.

Dengan berprasangka baik atas segala musibah yang kita alami, maka sejatinya kita dapat mendapati, betapa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Seperti contoh seorang mengalami kecelakaan bermotor saat berkendara di jalanan. Dengan berprasangka baik kepada Allah atas kejadian itu, ia beranggapan bahwa dirinyalah yang kurang hati-hati dan waspada, juga ia kurang menguasai medan jalanan, kalaupun orang lain yang membuat ia celaka, ia tidaklah menyalahkan, dan selalu beranggapan selalu ada hikmah pembelajaran dari segala musibah yang ia alami, yakni agar senantiasa membawa kendaraan motor dalam keadaan awas dan penuh kesadaran juga konsentrasi sehingga keselamatan bisa ia raih.

Contoh lainnya seorang mengalami kejadian kesetrum aliran listrik saat mencolok kabel. Dengan berprasangka baik kepada Allah atas kejadian itu, ia beranggapan bahwa dirinya tidak memperhatikan apa saja yang perlu disiapkan saat mencolok kabel, ternyata tangannya basah, tidak di lap dahulu agar kering. Dan tentu ia memetik pembelajaran berharga agar selalu mempersiapkan diri sebelum kejadian musibah yang pernah dialami terulang kembali.

Dan satu contoh lainnya, seorang dimarah-marahi oleh bos di lingkungan kerjanya. Dengan berprasangka baik kepada Allah atas kejadian itu, ia beranggapan bahwa dirinya mesti memperbaiki diri, meningkatkan kepiawaian dalam menguasai pekerjaan agar tidak lagi dimarahi bos kerjanya. Dan setelah transformasi diri tersebut tentu ia tidak pernah dimarahi bos kerja, karena puas dengan kinerjanya.

Demikian adalah manfaat dari berprasangka baik dengan Memetik Hikmah Pembelajaran dari Setiap Peristiwa Hidup.

Semoga kita semua senantiasa mampu merubah cara pandang kita dari segala peristiwa yang kurang mengenakan hati, menjadi sebuah pembelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang luhur dan lebih baik lagi. Aamiin YRA.

Salam Mantap!

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 15 Desember 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun