Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi: Ketika Ucap dan Tulisku Menjadi Realitas

6 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:27 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Super Boy (Freepik)

Namaku Rehan.

Ya.

Seorang bocah lugu yang spesial di mata orang-orang yang berilmu di masyarakat Bumi Pancawarna.

Sejak kecil... Aku memiliki keistimewaan yang luar biasa di mata keluarga besar.

Beliau semua begitu menatapku penuh kasih. Aku dipandang unik dari balita-balita lainnya. Semuanya mencintaiku. Menggendongku untuk berfoto. Sebagai kenangan cinta yang berharga.

Aku bukan balita rewel. Aku balita yang penurut kepada siapapun yang sayang padaku.

Setiap anggota keluarga besar yang menaungiku... dari pihak ibu dan ayah, semuanya begitu menyayangiku.

Sungguh. Betapa besar cinta beliau semua terhadapku, dan aku merasakan kehangatan luar biasa dari keluarga besar yang menaungiku.

Apakah jangan-jangan aku adalah Inkarnasi dari Dananjaya? Sang Pahlawan Perang Jaya Adilaga 5000 tahun silam?

Memang sangat relevan.

Karma akan perbuatanku sebagai seorang Dananjaya di masa lampau... Dahulu aku harus memerangi keluarga besarku sendiri. Kakekku... Pamanku... Guruku... dan orang-orang yang sangat kucintai pada masa itu... Harus aku perangi karena merupakan lambang angkara murka.

Namun kecintaanku kepada Adimurti (Sang Dewa Kebaikan Tertinggi) sebagai Sahabat sekaligus Guruku yang paling utama, dan Dia menjadi kusir kereta kudaku sembari menjadi penasihat perangku. Dialah yang mengajarkan aku akan arti cinta yang sesungguhnya melalui peperangan besar ini.

Ya... Perang Jaya Adilaga memang haruslah terjadi. Kemenangan-pun diraih oleh Pihakku "Sang 5 Bersaudara".

Dan.

Kini buah karma kebaikan kupetik di kelahiranku sebagai Inkarnasi Rehan di putaran hidup masa kini, dan kini Adimurti setia menemani dalam Alam Pikiranku.

Aku dalam pelukan hangat Keluarga Besar yang sangat merindukanku. Bahkan saat aku sekolah... Guru-Guru menyayangiku seperti anaknya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun