Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Warna Dasar

11 November 2022   17:00 Diperbarui: 11 November 2022   17:04 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sahabat Pembaca!

Aku mendapati Website Wix ku down, sehingga tulisanku tentang "Filosofi Warna Dasar" yang ditulis per tanggal 19 September 2021 lenyap sudah. 

Tulisan ini beruntungnya masih tersimpan dalam dokumen Kritik dan Masukan kepada Pemerintah Pusat Negeri Indonesia di akun Google Drive miliku.

Oke!

Izinkan aku mengabadikannya di Kompasiana yach!

Dengan tunduk hati saya membayangkan menatap Lafadz Allah dalam persujudan diatas amparan sajadah, dan memandangnya dengan Rasa Aman, Damai, Tentram dan Penuh Keindahan. Karena itulah sungguh Allah adalah Sumber Segala Keindahan dengan hal inilah, sungguh Allah Maha Indah.

Hidup yang indah pastilah berwarna sama seperti potensi manusia yang berwarna.

Ada tiga warna dasar yakni Merah-Hijau-Biru/RGB yang bila dipadukan akan menjadikan hidup penuh keindahan sama seperti warna pada lukisan seni yang berharga.

MerahLambang Keinginan/Nafsu-Ambisi-Keberanian-Motivasi seperti api yang menyala, jika ia terkendali maka menerangi dan memberikan kehidupan karena kita bisa memanfaatkannya untuk kehidupan, namun jika ia tak terkendali ia membakar dan memusnahkan seperti nafsu yang tak terkendali membuat kita tamak rakus serakah dan tak pernah puas membakar kehidupan selain dirinya yang menyiksa.

Hijau Lambang Hati/Nurani/Rasa-Kesejukan-Keceriaan-Kebaikan seperti dedaunan pohon berwarna hijau yang memanjakan mata dan memberikan kehidupan melalui udara segar yang diberikannya, jika ia terkendali ia memberikan manfaat untuk kehidupan kita karena banyaknya hasil buah, sayur, dan produk dari sang kehijauan nan asri, namun jika ia tak terkendali seperti parasit yang memanfaatkan kebaikan makhluk lainnya, dengan menyerap kehidupan secara paksa, seperti pemerasan secara keji kepada kehidupan selain dirinya yang menyiksa.

BiruLambang Akal/Kecerdasan-Kecerahan-Kesenangan-Keseruan-Petualangan-Rasa Syukur seperti warna langit yang biru nan indah yang membuatnya jika kita menatapnya dengan penuh rasa syukur, membuat kita semakin seru tinggal di dunia fana ini dengan terbang menjelajahi langit biru dan menikmati pandangan bumi dari atas, dan seperti warna lautan samudera yang dipenuhi keindahan hidup didasar samudra, pernak pernik kehidupan didalamnya yang membuat kita penasaran untuk bertualang menyelam di dalamnya, langit biru untuk dijelajahi dan dasar laut biru untuk diselami seperti kecerdasan yang berusaha menjelajahi dan menyelami Pengetahuan. Apabila ia terkendali ia memberikan kehidupan, namun apabila ia tak terkendali ia membinasakan seperti air tsunami dari luapan samudra yang menghancurkan kehidupan didaratan.

Dan Perpaduan nan indah dari ketiga warna itu pada gradiasi cerah adalah warna Putih, yang merupakan lambang kesucian atau kebenaran, jika ia terkendali maka kebenaran itu mencerahkan seperti cahaya ilmu dari Allah yang mengilhami seseorang, namun jika ia tidak terkendali ia akan seperti cahaya yang membutakan penglihatan, akibatnya adalah fanatisme yang membabi buta, menghancurkan semua yang dipandangnya tanpa pandang bulu.

Juga Perpaduan nan sunyi dari ketiga warna itu pada gradiasi gelap adalah warna Hitam, yang merupakan lambang keberadaan, jika ia terkendali maka ia dapat menghadirkan cahaya dan merelakan cahaya itu untuk menerangi sang kegelapan, artinya membuat kehidupan itu ada, seperti guratan tinta hitam diatas kertas putih, yang mencatat sejarah kehidupan, dan membuktikan di masa lalu pun ada kehidupan yang berwarna. Jika ia tak terkendali maka ia tak dapat menghadirkan cahaya dan tak membiarkan cahaya menerangi sang kegelapan, ia adalah sumber dari ketiadaan, gelap dan mengerikan seperti kematian dan kebinasaan dari sebuah kehidupan.

Warna menjadi pembentuk karakter sebuah bangsa dan negara, seperti Indonesia benderaku yang lebih memilih warna Merah dan Putih, yang berarti Keberanian yang dilandasi Kebenaran yang Menguntungkan dan Menyelamatkan Orang Banyak.

Baca Juga: Pengetahuan Ruhani tentang Tangga Warna Profesi

Nah bagaimana dengan Warna Dasar Favoritmu?

Boleh dong komen-komen di bawah hehehehe~

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 11 November 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun