Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Kedai Rujak

24 Juli 2021   11:36 Diperbarui: 24 Juli 2021   12:07 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Kedai Rujak

Di kedai Rujak cingur
Kita sepasang kekasih yang sempurna
Duduk berhimpit menuggu gerusan bumbu yang dipesan

Aroma kacang, asam, garam, cabe dalam ulekan memberikan suasana yang romantis
Rujak adalah hal yang istimewa, saat bersamamu

Tembang nyidam sari di dalam kedai itu
Membawa nuansa rujak adalah berger cinta tiada dua
Paduan kikil, mentimun dan tauge dalam piring, ditambah tiga iris lontong
Menemani kita siang itu

"Pedes?" tanyamu kala itu sambil menyerahkan selembar tisyu
Aku hanya tersenyum, sambil mengunyah tempe yang lezat dipadukan dengan bumbu rujak

Dua tahun ini aku menunggumu
Di kedai Rujak yang sama
Melihat kacang dilindas ulekan, gredek...gredek
Aku ingin melindas masa lalu yang rasanya pedes seperti 3 cabe di dalam cobek
Petisnya yang tak mampu kulupa seperti manis bibirmu dalam janji-janji
Aku menelan rujak sendiri di pojok kedai
Sambil menelan getir
Masa lalu adalah rujak cingur yang tak bosan kupesan dan kunikmati

Bukit Nuris, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun