Belajar Beberapa Hal lewat Media Sosial dengan Sejoli Tjiptadinata Effendi dan Roselina Effendi
Oleh: Riami
Jujur saya belum pernah japri dengan beliau berdua. Tetapi saya merasakan pak Tjip dan ibu Roselina adalah sepasang guru buat saya, baik lewat artikelnya atau pun lewat komunikasi di kompasiana.com juga lewat group WA KPB (Kompasiana Penulis Berbalas).
Tetapi saya belajar dari tulisan beliau juga cara beliau berkomunikasi dengan sesama penulis di Kompasiana.com. Pak Tjip dengan 5 ribu artikel lebih yang pernah ditulisnya tetap rendah hati dan ramah dalam berkomunikasi dengan sesama teman di Kompasiana.com
Di awali dengan suatu pagi ketika saya mengirim sebuah puisi. Bunda Roselina menyapa di kolom komentar, "Wah puisi yang bagus dan menyentuh hati, trimaksih telah mengirim puisi yang indah, salam hangat. Mendapat sapaan seperti itu pagi itu rasanya saya punya saudara di Kompasiana. Begitulah ternyata menulis tidak cukup menuangkan ide. Saya sadar bahwa berkomunikasi di dunia dengan baik, santun dan menyenangkan sangat dibutuhkan.
Tulisan pak Tjip yang mengena di batin saya adalah "Kecantikan dan Ketampanan Tidak pernah setia." Di sini saya belajar untuk mencintai sesuatu tidak dari sisi baiknya saja terutama dari fisik. Sebab segala yang berupa fisik itu akan hancur yang tersisa hanya ketulusan batin.
Meski tidak pernah bertemu muka dan belum pernah komunikasi secara pribadi dengan beliau lewat tulisannya pak Tjip saya belajar hidup selalu bersyukur dan tanpa dendam. Memang hal tersebut butuh perjuangan untuk melupakan hal-hal yang menyakitkan hati, baik terhadap kawan maupun lawan.
- Lelaki yang sudah menyandang banyak predikat antara lain:
Sudah meraih Kompasianer of the Year 2014
Sudah mencapai level Maestro'
Sudah menduduki rangkin nomor 1 diantara ribuan orang Kompasianer
Sudah pernah merasakan buku bukunya masuk National Best Seller
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!