Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Terbuka untuk Sahabat

25 Februari 2020   22:47 Diperbarui: 25 Februari 2020   22:54 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kau baca tulisanku ini, apakah kau membayangkan wajahku? Jika iya

Itu pertanda jalinan persahabatan kita masih menyambung melewati ketulusan gelombang elektromagnetik, dalam doa-doaku

Sahabat, kau adalah bintang dalam langitku
Kaulah yang menunjukkan keindahan ketika malam tiba dalam hatiku, dengan  kerlip sinarmu

Kau ada dalam hatiku, tapi bukan kekasih

Kau ada dalam mimpi dan citaku, tapi bukan jodoh

Kaulah pemberani yang meluruskan jari-jariku yang bengkok
Kaulah tempat gerimis hatiku berjatuhan
Tapi kau bukan belahan jiwaku

Kadang kau kurindu, tapi bukan berpegangan, atau berpelukan hati
Aku rindu pelajaran darimu bagaimana menyelesaikan sebuah masalah tanpa ada rasa sakit hati

Sahabat, hadirlah
Menjadi superhero bagi  hati, dan bukan sebagai kekasih
Cintaku menunggumu seperti bintang merindukan malam, atau sebaliknya
Kau kurindu, meski tak perlu kukecup kening sunyimu

Kau tahu? Diammu seperti bara api yang padam pada tungku dapur umum sebuah pengungsian bagi jiwaku

 Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun