Mohon tunggu...
Ria Kasim
Ria Kasim Mohon Tunggu... Jurnalis - Ria Kasim

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Music

Festifal Tari Ende-Lio Asal dari Ende Flores NTT

7 Desember 2019   22:19 Diperbarui: 7 Desember 2019   22:22 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saat kegiatan seminar Budaya di TMII Jakarta (7/12)

Seminar Budaya dan Pentas Seni Tari Ende Lio  di gelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Nusa Tenggara Timur (NTT) Ke-61 di Anjungan NTT Taman Mini Indonesia Jakarta Timur, Sabtu 7 Desember 2019.


Saat penulis mewawancarai Ketua panitia Fastival acara bapak Josep Tote Badioda menjelaskan kepada penulis bahwa
Tarian Ende-Lio adalah sebua tarian daerah yang mengekspresikan rasa lewat tatanan gerak dalam irama musik dan lagu. 

Dilihat dari tata gerak dan bentuknya, tarian Ende-Lio dapat dibagikan beberapa jenis, diantaranya yaitu:
    Toja
Kelompok penari menarikan sebuah tarian yang telah ditatar dalam bentuk ragam dan irama musik/lagu untuk suatu penampilan yang resmi

 Wanda
Penari dengan gayanya masin-masing, menari mengikuti irama musik/lagu dalam suatu kelompok atau perorangan.

Wedho
Menari dengan gaya bebas dengan mengandalkan gerak kaki seakan-akan melompat; dengan mengandalkan kelincahan kaki dengan penuh energi dan dinamis, dilengkapi dengan sarana mbaku dan sau atau perisai dan pedang/parang.

  Gawi
Gerak tari dengan menyentakan kaki pada tanah.

Adapun untuk istilah toja dan wanda sebenarnya sama arti yaitu menari, hanya cara dan fungsinya berbeda dan kata wanda untuk suku Lio berarti Toja. Dari generasi ke generasi para instruktur tari/peata tari telah banyak menciptakan tarian dianataranya, yaitu:
Tarian  Gawi Naro
Jenis tarian ini berbentuk lingkaran mengelilingi tubu musu dengan cara berpegangan tangan dan menyentakan kaki dalam bentuk dua macam ragam yairu Ngendo dan Rudhu atau ragam mundur dan maju.
 Ende adalah tempat dari sebuah kerajaan. Penduduk daerah ini disebut sebagai orang Lio-Ende. Selama beberapa dekade, Ende menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan aktivitas politik.

Sejarah pemberontakan melawan yang dipimpin oleh Nipa Do dikenal sebagai Watu Api dan Mari Longa (1916-1917). Pada 1934, pemimpin nasional, Soekarno, yang nantinya menjadi presiden pertama Indonesia diasingkan ke Ende oleh pemerintah kolonial Belanda.
  Selama masa pengasingan, Bung Karno merenungkan Pancasila yang menjadi dasar kehidupan bernegara Indonesia.


Selain seni tari di Nusa Tenggara Timur banyak destinasi tempat wisata baik yang sudah terkenal dan banyak lagi tempat wisatanya yang belum di publikasikan.

Provinsi yang berada di Timur Indonesia ini sering diidentikan dengan kawasan wisata pantai dan bawah lautnya yang sangat menakjubkan. Salah satu kawasannya berada di Kabupaten Ende.

Ende adalahi kota terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Ende menyuguhkan berbagai tempat wisata yang indah, sekaligus saksi bisu perjuangan sang Proklamator Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun