Biografi Sahida Amalia, Tetap Produktif di Masa Pandemi

Sahida Amalia atau kerap disapa Hida lahir di  Kebumen, 17 April 2002. Ia adalah calon wanita tangguh yang  terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya Ari Resmianto merupakan pekerja swasta, sedangkan ibunya Siti Muthofingah seorang ibu rumah tangga. Saat ini ia sedang mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi. Ia berharap ini akan menjadi langkah awal untuk menuju kesuksesan dan menggapai impiannya satu persatu. 

Hida memulai jenjang pendidikannya  pada saat ia berumur 7 tahun. Ia mengawali pendidikannya di SDN Cakung Timur 04 pada tahun 2009 hingga 2015. Kemudian pada tahun 2015 hingga 2017 ia melanjutkan pendidikannya di SMPN 234 Jakarta. Pada tahun 2017 hingga 2020  ia melanjutkan sekolah menengah di SMAN 89 Jakarta. Selama di SMA Hida aktif dalam organisasi teater yang ada di sekolahnya. Ia beberapa kali mengikuti pentas teater dan pernah menjadi salah satu perwakilan pentas seni teater lenong denes di Kementerian  Provinsi DKI Jakarta dinas pariwisata dan kebudayaan. Setelah lulus sebagai 'angkatan corona' Hida melanjutkan jenjang pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Kecintaannya pada bidang komunikasi dimulai saat dirinya masih belia, ia  melihat kakak sepupunya sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi. Semenjak itu ia mulai termotivasi untuk mencari tahu lebih dalam mengenai bidang Ilmu Komunikasi. Setelah mengetahui bidang ilmu tersebut ia berpikir bahwa komunikasi sangat penting, karena dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkaitan dengan komunikasi. Ia kemudian membulatkan tekad nya untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini. Hingga pada akhirnya ia berhasil masuk di Universitas Presiden yang merupakan salah satu universitas di Indonesia yang menggunakan kurikulum international. Disana ia masuk sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi yang berfokus pada hubungan masyarakat. 

Di tahun pertama nya kuliah ia tidak memiliki banyak kegiatan karena masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru di masa pandemi yang semuanya serba online dan dilakukan di rumah saja. Namun di tahun kedua ia mulai unjuk gigi, ia mulai berani menunjukan keahliannya. Perempuan yang memiliki pemikiran kreatif dan inovatif ini sangat piawai dalam bidang desain. Di beberapa project kelas ia mengambil peran dalam membuat berbagai desain, seperti desain logo, poster, konten instagram, dll. Selain itu ia juga memiliki bakat voice over, perempuan dengan suara khas nya ini  beberapa kali menjadi voice over untuk konten project tugas kuliah yang ia kerjakan bersama rekan-rekan satu kelompoknya. Selama dua tahun kuliah Hida telah mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru. Meskipun ia masih melakukan pembelajaran secara daring namun ia berusaha memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Seperti kata pepatah "usaha tidak akan pernah menghianati hasil"  hal ini sungguh terjadi pada wanita yang hobi membaca dan menulis ini. Berkat hobi menulisnya ini ia selalu mencatat materi pembelajaran sehingga ia dapat melewati berbagai ujian dengan baik. Hal ini terbukti dengan kekonsistenannya dalam mempertahankan nilai IPK yang tidak pernah turun dan nyaris sempurna.

Tidak hanya kegiatan seputar kampus, Sahida juga memperluas pengalamannya melalui program magang di beberapa company. Ia pernah magang di International Model United Nations di bagian marketing. Disana ia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan conference yang diadakan oleh IMUN dan juga membantu orang-orang yang kesulitan terkait dengan conference, seperti melakukan pembayaran, prosedur kegiatan, dll. Setelah magang di IMUN saat ini Hida magang di salah satu industri kreatif di Jakarta. Ia berperan sebagai public relations sekaligus konten manajer di jiwanzee yang merupakan salah satu channel yang berada dibawah naungan Kongko Creative Media. Menjadi PR Expert merupakan salah satu cita-cita terbesarnya. Ia berharap melalui program magang kali ini dapat menjadi langkah awal untuk mencapai cita-citanya. Ia juga mencoba hal baru dengan menjadi seorang konten manajer. Jiwanzee sendiri merupakan sebuah channel yang mengangkat isu-isu sosial menjadi sebuah konten yang menarik. Hida merasa tertantang untuk dapat menciptakan sebuah konten yang menarik dan bermanfaat bagi para penikmat konten nantinya. 

Selain hal-hal terkait pembelajaran Hida juga memanfaatkan hobi memasaknya untuk membuat bisnis kecil-kecilan. Ia bersama ibu nya membuat bisnis 'kathah jajanan' yang menjual berbagai macam kue. Berawal dari kegemarannya memasak ia mulai memberanikan diri untuk membuka bisnis dibantu oleh ibunya. Sampai saat ini usahanya masih berjalan dengan baik. Di tengah kesibukan kegiatan kuliahnya ia masih sempat membuat pesanan kue dari para pelanggan. 

Selama hampir 2 tahun beraktivitas dirumah saja tidak membatasi Hida untuk terus berkembang. Ia justru memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman nya. Ia yang tadinya kurang percaya diri sedikit demi sedikit mulai memberanikan diri untuk mencoba hal-hal baru. Dari pengalamannya dapat kita ketahui bahwa kita dapat mengembangkan kualitas diri dimanapun dan kapanpun. Asalkan kita memiliki tekad yang kuat dan mau berusaha  kita pasti dapat terus mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita.