Mohon tunggu...
Ria Amelia
Ria Amelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Media akibat Pengaruh Globalisasi

10 Desember 2018   07:42 Diperbarui: 10 Desember 2018   07:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Globalisasi pada intinya ingin menjadikan dunia sebagai satu pasar global. Ciriciri pokok globalisasi adalah: pergerakan bebas bagi gagasan, informasi, uang, tenaga kerja, produk dan jasa di tingkat global; makin tipisnya batasbatas teritorial antarnegara; serta terjadinya saling keterkaitan (interconnectedness) antara satu unsur dengan yang lain.

Globalisasi terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai program televisi asing, untuk ditonton oleh publik Indonesia, baik melalui saluran televisi siaran yang biasa, maupun melalui TV kabel. Juga masuknya modal asing dalam industri media nasional, seperti pembelian sebagian saham ANTV oleh Star TV, yang merupakan bagian dari imperium media News Corp (Rupert Murdoch). Tekanan globalisasi makin meningkatkan iklim persaingan di dalam industri media.

Berkat perkembangan teknologi Internet, media lama seperti televisi juga bisa berubah sifat atau karakternya. Jika sebelumnya penonton televisi hanya dapat bersikap pasif, dalam arti hanya bisa "pasrah" memilih dari sekian channel yang tersedia, kini mereka bisa bersikap jauh lebih aktif.

Secara teknologi kini sudah dimungkinkan munculnya IPTV (Internet protocol televisions) atau televisi Internet, yang teknologinya sudah dipamerkan di International Telecom Union World di Hong Kong, akhir tahun 2006. IPTV bisa berwujud siaran televisi biasa atau bank acara dan film yang dapat diakses penonton, mirip payTV di hotelhotel berbintang.

Teknologi IPTV ini sudah berkembang di Eropa dan Amerika Utara, yang sudah memiliki infrastruktur komunikasi pita lebar. Di dua kawasan itu sudah empat juta rumah tangga tersambung dengan IPTV, dan diperkirakan pada tahun 2009, jumlah pelanggan akan meningkat cepat menjadi 36,8 juta. Di Indonesia sendiri, hambatan bagi penyelenggaraan IPTV adalah belum tersedianya saluran komunikasi pita lebar yang memadai. Perlu investasi yang sangat besar, karena harus mengganti perangkat dan jaringan yang lama.

Era teknologi informasi, era internet dimana informasi dipertukarkan melalui berbagai piranti berbasis komputer yang terhubung dengan internet tak pelak berimbas pula pada perubahan pola mengakes informasi.

Media, khususya media cetak menjadi institusi yang semakin terancam berseiring dengan semakin penetrasi internet ke dalam masyarakat. Bisa dimengerti, kini orang tak perlu mengakses berita di televisi, radio, apalagi surat kabar. Piranti handy yang terkoneksi jaringan internet memungkinkan orang mengakses informasi dari manapun ia berada.

Adaptasi dengan perubahan menjadi kunci utama agar media dapat bertahan, dan profitable. Mka tak heran kini sebuah suratkabar juga mempunyai situs online yang kebaharuannya adalah detik per detik. 

Kini, membaca koran tidak lagi berarti memegang kertas yang besar dan berlembar-lembar, namun cukup dengan versi e-paper dengan melihat layar komputer maupun gadget lainnya yang tersambung dengan jaringan internet. 

Memantau acara berita tak berarti harus selalu berada di depan layar televisi atau radio, namun pula di depan layar komputer maupun berbagai peralatan berbasis komputer yang mobile dan handy.

Lebih jauh, kita bahkan telah sampai dizaman yang memungkinkan orang untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyampaikan sendiri berita serta menyebarluaskan pada warga dunia yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun