Mohon tunggu...
Ria Fillasari
Ria Fillasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis merupakan hal baru bagi saya. Mencoba artinya memasuki hal baru yang belum pernh dilakukan. Semoga saya bisa meniru teman teman untuk bisa menulis dan menjadikan hal ini sebagai hobi yang positif. Salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berjuang di Titik Nol

19 September 2023   19:38 Diperbarui: 20 September 2023   10:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto by Ria Fillasari, S.Pd

Dita adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 putri dan seorang putra. Dia seorang ibu dan wanita pekerja. Suaminya bekerja di sebuah perusahaan milik saudara. Kebetulan Dita juga mengurus kedua orang tua dari suaminya, beliau sudah renta tetapi tubuh tuanya masih bisa mengerjakan sebuah pekerjaan, meskipun sebenarnya beliau masih membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah tua.

Dita adalah seorang pekerja keras. Loyalitas terhadap perusahaan tidak perlu diragukan. Karena dia bekerja mengedepankan totalitas dan profesionalisme. Dari hal tersebut banyak teman teman seprofesinya menaruh rasa iri pada Dita karena kepandaianya dalam menghandle pekerjaan sehingga tak jarang Dita mendapat pujian dari atasannya. Teman sebaya Dita merasa terganggu dan tersaingi atas prestasi kerja yang diraih Dita. Dita tidak pernah mengubris dan tetap berpegang teguh dalam profesionalisme pekerjaan. Dita selalu bersikap tenang, dan positif dalam berkawan meskipun teman sebaya Dita tidak menyukainya.

Dalam keseharian Dita melakukan tugas terstruktur, dia berpaham jangan sampai keluarganya, orang tua, suami dan anak-anaknya terlantarkan hanya karena pekerjaan yang menuntut profesionalitas dalam pekerjaan. Dia berkeyakinan bahwa apa yang dilakukanya adalah ibadah. Jadi semua perkataan dan cibiran dia hiraukan. Dia bahkan membuat list schedule untuk memanage ketuntasan pekerjaanya baik di kantor sebagai pegawai, di rumah  sebagai istri, ibu bagi anak -anakmya dan untuk mertuanya.

Dita menikah di usia 20 tahun dan suaminya 30 tahun Perbedaan umur yang terpaut hampir 10 tahun. Tentu polemik dan pertengkaran mewarnai rumah tangga mereka. Usia pernikahan yang lama sekitar 17 tahun,  tentu banyak sekali badai dan prahara menghiasi rumah tangga mereka. Berbeda paham, pertengkaran dan debat yang tak kunjung usai, mencari pembenaran dari masing-masing diri, ego, dan tak jarang suami juga bisa melakukan KDRT. Dari hal tersebut kita melihat hal yang benar benar membuat hati dan mental dipertaruhkan.

Pada suatu hari suami Dita mengalami pertengkaran hebat dengan saudaranya karena pada saat itu suami Dita mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan kakaknya dan memutuskan  untuk merintis usaha sendiri di bidang yang awalnya dia kerjakan di perusahaan  saudaranya. Tentu tidak mudah karena harus berselisih dengan saudara sendiri. Sempat keluarga Dita dan keluarga dari ipar Dita tidak saling sapa karena kejadian ini. Sampai terdengar satu desa bahwa suami Dita sudah merusak usaha kakaknya. Tapi alhamdulillah sejauh ini mereka baik dan melupakan kejadian tersebut dan menguburnya. 

Suami Dita yang berprofesi sebagai pegawai dan sekarang sudah menjadi bos, pemilik sebuah perusahaan yang dikelolanya. Tentu sebuah perusahaan tidak tiba-tiba menjadi besar tanpa perjuangan seorang pemiliknya. Ditemani Dita sebagai seorang istri yang selalu menemani suami dalam mengelola perusahaan. Selain bekerja di perusahaan Dita juga membantu sang suami untuk mengelola perusahaan meskipun tidak mengelola secara detail keuangan. Keuangan dan pembukuan dipegang suami Dita. Dita hanya membantu di pembukuan untuk laporan perpajakan dan aktivitas IT.

Sejalan dengan waktu perusahaan yang dikelola mengalami kemajuan pesat, berbagai order kecil maupun besar, dan tawaran kerjasama dari perusahaan lain terus berdatangan. Suami Dita yang juga pemilik usaha sangat cermat dalam keuangan. Manage keuangan benar benar tertata rapi sehingga perusahaan punya banyak aset dari hasil perusahaan, yang didadaptkan.

Sampai pada satu saat kepercayaan Dita disalah gunakan oleh suami Dita, dengan adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka. Orang ketiga menjadi pemicu keretakan hubungan rumah tangga mereka. Ya ternyata suami Dita masih menjalin komunikasi intens dengan mantan kekasihnya sebelum menikah dengan Dita. Komunikasi yang terjalin tersembunyi hingga mereka saling jatuh cinta karena kenyamanan.

Sungguh hal yang pelik, disaat Dita sedang hamil 8 bulan di kehamilan yang kedua, usia kandungan yang tidak muda, kondisi perut besar, kaki wajah Dita membengkak karena hormon kehamilan, leher hitam perut seperti mau pecah karena hamil kedua dirasa cukup berat bagi Dita. Ditambah pekerjaan yang cukup menguras energi dan pikiran membuat Dita semakin merasakan berat, tapi Dita tidak pernah mengeluh ataupun menangis dengan keadaan, dia hanya ingin melihat calon anak yang dikandungnya lahir selamat dan sempurna.

Lengkap sudah penderitaan yang dialami Dita. Disaat usia kandungan yang besar dia harus melawan rasa sakit. Dia harus sabar dalam menghadapi kelakuan sang suami, Dia harus sabar dalam merawat orang tua suami Dita, di kantor, dia harus sabar menghadapi circle yang ada di lingkungan sekolah si anak ragil.

Tidak sampai disitu Dita yang terbiasa dengan tekanan, mengubah watak dan karakter Dita dari yang sebelumnya sabar, kalem, lemah dan mudah menangis, menjadi pribadi yang tegas, berani, dan melawan. Hal inilah yang jiga sebagai pemicu pertengkaran antara Dita dan suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun