Mohon tunggu...
Widi
Widi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengapa Italia Harus Tersingkir?

19 November 2017   16:43 Diperbarui: 19 November 2017   17:00 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua pertandingan play-off terakhir yang dilakoni Italia melawan Swedia menyisakan kekecewaan yang mendalam. Mengapa Italia tidak berhasil menyarangkan satu gol saja? Seandainya itu bisa dilakukan, akan lain ceritanya. Kita boleh berharap, tapi kenyataan memang berkata lain.

Banyak yang menyayangkan tim sebesar Italia harus tersingkir dari perhelatan putaran final Piala Dunia 2018 di Russia. Sebuah tim dengan catatan historis di ajang empat tahunan dunia yang luar biasa, juara dunia empat kali, akhirnya harus puas dengan menonton dari rumah. Di antara 7 negara yang pernah mengecap nikmatnya juara, hanya Italia yang tidak lolos ke Russia. Menyakitkan memang.

Sepertinya Italia dengan tradisi sepakbolanya yang khas telah mendorong percaya diri yang berlebihan. Selama ini, dengan mengandalkan pertahanan yang kuat, Italia telah terbukti membuahkan banyak gelar. Pencapaian ini sedikit banyak telah menjadikan Italia terbuai. Meskipun banyak kritik, terutama yang dilontarkan oleh mereka yang bosan dengan sepakbola yang "miskin" gol dan skor "kacamata" 0-0, tidak cukup banyak perubahan mendasar terhadap tradisi bertahan yang telah mendarah daging di tim Italia. kebanggaan akan sepakbola bertahan telah membutakan. Italia oleh sementara orang dicap telah mereduksi 'keindahan' sepakbola. Semua itu berawal dari catenaccio.

Apa itu Catenaccio

Catenaccio adalah cara bermain sepakbola yang menjadi ciri khas Italia. Memang, kemampuan dalam bertahan tidak ada duanya, hingga Italia disebut sebagai tim yang paling baik dalam bertahan. Sehingga, gudang pemain bertahan terbaik di dunia juga banyak ditemukan di Italia. Akibatnya, tim lawan sulit sekali memasukkan bola ke gawang Italia. Positifnya, Italia sulit untuk dikalahkan. Negatifnya, Italia sulit menang dengan sempurna.

Dalam bahasa Italia, catenaccio berarti gerendel. Catenaccio merupakan sebuah gaya permainan yang mengandalkan tekanan (pressure) ketat di daerah pertahanan sendiri dan menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan balik (counter attack) ke daerah lawan. Ciri khas permainan ini adalah adanya man to man marking (penjagaan satu lawan satu) dan pemain yang berfungsi sebagai libero. Meskipun, beberapa modifikasi dilakukan kemudian misalnya dengan menerapkan zona marking (penjagaan area). Gaya permainan ini muncul berkat pemikiran dua orang pelatih hebat yang berasal dari Italia dan Argentina, yakni Nereo Rocco dan Franco Helenio Herrera. Catenaccio sendiri mulai populer sekitar akhir 1960 hingga 1970-an, tepatnya saat Inter Milan meraih berbagai gelar di berbagai ajang dengan menggunakan gaya permainan tersebut.

Dengan catenaccio, keamanan pertahanan adalah yang paling penting. Tim akan berusaha secepatnya memimpin skor duluan, dan kemudian segera bertahan di sekitar areal libero di mana lini tengah dan lini belakang saling melindungi dalam membendung serangan lawan. Serangan balik yang jeli dan cepat kemudian mendukung kekuatan pertahanan tersebut, dan begitulah sistem ini bekerja.

Ciri khas sepakbola Italia yang cenderung bertahan tentu tak lahir  dengan sendirinya, catenaccio lahir dari filosofi kehidupan masyarakat  Italia itu sendiri. Budaya sepakbola Italia memandang hasil akhir adalah  segalanya. Sepakbola dilihat dari satu ukuran statistik: menang atau  kalah. Apabila kita kilas balik ke Italia masa lalu, fakta bahwa para gladiator berdarah-darah di atas lapangan hijau atau mati-matian berusaha merebut kemenangan, jadi satu hal yang diabaikan. Jika hasil akhir tak berpihak sang gladiator tidak menang, maka mereka tetap saja pecundang. Karena inilah Italia cenderung mengedepankan sistem pertahanan setelah mereka unggul, entah itu unggul tipis atau unggul banyak. Sah-sah saja orang bilang ini bagian dari taktik, entah itu taktik dalam konotasi positif maupun negatif.

Pertanyaannya, bagaimana Italia menerapkan gaya permainan bertahan ini? Sedikit ilustrasi di bawah ini barangkali bisa sedikit memberikan gambaran.

Rekam Jejak Italia

Supaya adil kita tidak hanya membicarakan bagaimana sepakbola bertahan ala Italia dalam teori yang sudah begitu mendarah daging dalam tradisi catenaccio. Berikut bukti nyata penerapan sistem itu di lapangan. Kita mulai dulu dari babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dilengkapi data dan fakta tentang perjalanan Italia sepanjang mengikuti putaran final Piala Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun