Mohon tunggu...
ANNISA RAHMA LILA
ANNISA RAHMA LILA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Fotografi,Menggambar dan Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalani Hari dari Kembangan sampai Kalideres

14 Oktober 2022   17:59 Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jalani Hari Dari

Kembangan Sampai Kalideres

Pukul dua belas siang. Berharap hari ini tidak ada hal yang menjengkelkan. Mencari penumpang terdekat dari Kembangan sampai Kalideres walaupun berangkat pagi penumpang selalu tak karuan. Kadang dapat paling banyak tiga. Apalagi jika menjelaskan siang jalan mulai padat. 

Uang masih belum seberapa. Jalan terus, boros bensin. Mau mangkal, rezekinya gak nentu. 

Tadi pagi,kisaran jam kantor, motor mogok. Sudah berkeliling-keliling, bagusnya penumpang ada terus. Ya satu orang, dua orang, tiga orang, sampai jam sepuluhan penumpang masih banyak orang. Penumpang pertama seorang ibu dengan anaknya, yang kedua seorang wanita muda. Si ibu dengan anak ia minta diantar ke pasar bojong raya,25 ribu.Sedangkan penumpang kedua meminta untuk di antara ke kelurahan di kembangan selatan,35 ribu, lumayan. Pendapatan hari ini ya walaupun belum termasuk bensin.

Jam tiga nanti jamnya pulang kantor jadi kemungkinan ramai. Dari Meruya bakalan banyak orderan wanita kantor. Jadi harus bersiap diri menunjukkan keramahan, biar dapat bintang lima. 

Saat ini masih jam setengah satu. Pendapat masih kurang buat bensin, belum juga makan siang. 

Tiga puluh menit menuju jam satu. Biasanya bakalan dapat orderan wanita cantik dan baik. Sudah beberapa kali dapat orderan darinya. Pertamanya memang kebetulan. Tapi setelah beberapa kali ku rasa kita memang ditakdirkan bertemu. Biasanya mendapatkan orderannya di sekitar puri indah, jadi biasanya aku mengatur waktu sekitar jam satu agar bisa mendapatkan orderannya. 

Lima belas menit sebelum jam satu, dan sebelum aku bertemu dengannya lagi. Aku memang cuman seorang tukang ojek, tapi siapa yang tau takdir ku, jika memang tuhan menginginkan kita bersama tak ada yang bisa melarang bukan? Aku senang dengan suaranya yang lembut, serta senyum tipisnya yang membuat hari ku cerah. 

Sudah mau jam satu. Ku harap dia belum memesan ojek lain. Aku mau berkenalan dengannya. Tapi jika dia kesal? Tapi masa berkenalan saja kesal? Ku harus memberikan kesan ramah. Dia saja tidak terlihat tinggi hati pasti mau ngobrol dengan tukang ojek! 

Satu lima puluh lima. Lima menit lagi, sebelum aku bertemu dengannya, ada seorang pria menyetop motorku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun