Mohon tunggu...
rhiztyasucioktalia
rhiztyasucioktalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kristen Satya Wacana

Hobi suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena Cinta Beda Agama di Kalangan Gen Z Indonesia: Antara Tantangan dan Toleransi

5 Desember 2024   18:33 Diperbarui: 5 Desember 2024   18:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/9kcsMhhyjpYCWbQj9

Generasi Z di Indonesia, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam konteks lingkungan yang kaya dengan keberagaman budaya dan agama. Fenomena ini membawa dampak yang signifikan terhadap pembentukan identitas, tingkat toleransi, serta pola interaksi sosial mereka. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana keberagaman budaya dan agama memengaruhi pandangan dunia, sikap, dan perilaku Generasi Z di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan wawancara mendalam, penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun keberagaman sering menghadirkan tantangan seperti stereotip dan potensi konflik, Generasi Z menunjukkan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Hal ini dapat dikaitkan dengan akses mereka terhadap teknologi digital dan media sosial yang memperluas wawasan. Selain itu, nilai-nilai toleransi dan inklusivitas yang ditanamkan di sekolah dan lingkungan keluarga berperan sebagai fondasi yang penting dalam membangun harmoni sosial. Makalah ini menyimpulkan bahwa pemahaman lintas budaya dan agama di kalangan Generasi Z di Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat kohesi sosial di masa yang akan datang, meskipun tetap membutuhkan dukungan melalui pendidikan karakter dan dialog antaragama.

 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan luar biasa dalam hal keberagaman budaya dan agama. Dengan lebih dari 1. 300 suku bangsa dan enam agama resmi yang dianut, masyarakat Indonesia hidup berdampingan dalam sebuah konteks multikultural yang cukup kompleks. Keberagaman ini tidak hanya menjadi sebuah ciri khas, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga harmoni sosial di tengah berbagai perbedaan. Generasi Z, yang dilahirkan antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang semakin mempercepat interaksi antara berbagai budaya dan agama.Sebagai generasi yang beradaptasi dengan teknologi, Generasi Z memiliki karakteristik yang khas. Mereka tidak hanya terpapar oleh budaya lokal, akan tetapi juga budaya dari seluruh dunia melalui media sosial dan internet. Interaksi yang terjadi telah memperkaya perspektif mereka, namun juga berpotensi menimbulkan tantangan, khususnya dalam menghadapi narasi-narasi intoleransi atau konflik yang berkaitan dengan perbedaan budaya dan agama. Dalam konteks ini, Generasi Z memiliki peranan yang sangat penting sebagai agen perubahan sosial yang mampu membangun hubungan harmonis di antara keberagaman tersebut.Namun, kompleksitas dari hubungan lintas budaya dan agama juga menciptakan banyak pertanyaan: Bagaimana perbedaan budaya dan agama dapat memengaruhi pola pikir serta sikap Generasi Z? Sejauh mana mereka mampu untuk mengelola perbedaan tersebut dalam rangka menciptakan harmoni sosial? Dan faktor-faktor apa saja yang mendukung atau menghambat pemahaman lintas budaya dan agama di kalangan Generasi Z?Makalah ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari keberagaman budaya dan agama terhadap Generasi Z di Indonesia, sekaligus mengidentifikasi potensi serta tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, diharapkan diskusi ini dapat memberikan kontribusi bagi upaya memperkuat kohesi sosial melalui pengelolaan keberagaman yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    PEMBAHASAN

Generasi Z di Indonesia hidup di tengah lingkungan yang sangat beragam secara budaya dan agama. Hal ini menciptakan peluang sekaligus tantangan dalam membangun toleransi dan harmoni sosial. Berikut adalah penjelasan utama dari pembahasan:

1.Teknologi Digital dan Media Sosial

 Generasi Z tumbuh dengan akses luas ke internet dan media sosial. Hal ini membuat mereka lebih mudah mengenal budaya dan agama yang berbeda. Namun, teknologi juga memiliki sisi negatif, seperti menyebarnya informasi yang tidak akurat atau narasi intoleransi, yang dapat memengaruhi cara pandang mereka.

2.Interaksi Sosial yang Beragam

  Di sekolah, tempat kerja, atau media sosial, Generasi Z sering berinteraksi dengan individu dari latar belakang budaya agama yang berbeda. Interaksi ini membantu mereka memahami keberagaman, meskipun perbedaan nilai dan tradisi kadang menimbulkan gesekan.

3.Pendidikan sebagai Fondasi Toleransi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun