Efektivitas Kompres Hangat dan Kompres Dingin Saat Demam
Pada sebuah jurnal berjudul Efektivitas Perbedaan Kompres Hangat dan Dingin Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak yang ditulis oleh Ida Rahmawati, ditemukan bahwa sebenarnya kedua metode kompres tersebut dapat dilakukan. Air hangat terbukti dapat mengurangi suhu tubuh dari 38,56oC menjadi 37,76oC, sementara air dingin dapat mengurangi suhu tubuh dari 38,87oC menjadi 38,38oC. Dalam kata lain, kompres hangat terbukti dapat menurunkan suhu sejauh 0,8oC, sedangkan kompres dingin dapat menurunkan suhu sejauh 0,49oC. Melalui data di atas, dapat kita simpulkan bahwa air hangat lebih efektif mengatasi demam daripada air dingin.
Sumber lain mengatakan bahwa kompres dingin justru hanya akan memperburuk keadaan. Dilansir dari "The Merek Manual Home Health Handbook: Fever in Infants and Young Children" oleh Deborah M. Consolini pada tahun 2009, melakukan kompres dingin hanya akan membuat penderita menggigil karena kedinginan akibat penurunan suhu secara drastis yang dirasakan di permukaan kulit. Selain menggigil, tubuh yang sudah merasa kedinginan pun kembali merespon dengan menaikkan suhu tubuh sehingga demam menjadi semakin parah dalam waktu singkat. Oleh karena itu, kompres dingin saat demam sebaiknya dihindari.
Alat-Alat Yang Dapat Digunakan Untuk Melakukan Kompres
Metode kompres hangat dapat dilakukan dengan buli buli yang diisi air hangat dengan suhu 40oC -- 45oC dengan rentang waktu tidak lebih dari 20 menit (Ayu, Irwanti, & Mulyanti, 2015). Namun, jika tidak memiliki buli buli, kita dapat menggantinya dengan handuk kecil ataupun benda lain yang dapat menyerap atau menampung air. Untuk menjaga suhu alat kompres tetap hangat, alat kompres dapat dihangatkan kembali memakai air hangat setiap 5 menit sekali.
                                                     Â
Gambar 4 Handuk Hangat
https://infoberuang.wordpress.com/Daerah Pada Tubuh Yang Dapat Dikompres
Pengompresan dapat dilakukan di berbagai area pada tubuh, seperti dahi, aksila atau ketiak, dan lipatan paha. Triredjeki (2002) mengatakan dalam penelitiannya bahwa kompres hangat pada daerah aksila lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh. Hal itu terjadi karena terdapat pembuluh darah yang besar pada daerah tersebut sehingga lebih cepat merangsang hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh. Di sisi lain, pengompresan pada area lipatan paha juga tidak bisa diremehkan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kompres pada lipatan paha berhasil menurunkan suhu tubuh sebesar 0,58oC, sementara kompres pada daerah dahi hanya mampu menurunkan suhu sebesar 0,24oC (Ratnawati, 2016).