Mohon tunggu...
Rheza Kesuma
Rheza Kesuma Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Aktif S1 Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Learning By Doing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Globalisasi dan Kewarganegaraan

18 Juni 2019   02:56 Diperbarui: 18 Juni 2019   08:33 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dewasa ini kata globalisasi seakan menjadi satu kata kunci bagi masa depan dunia yang lebih modern dan maju. Kata globalisasi akhir akhir ini banyak digunakan orang untuk memikat sebanyak mungkin manusia untuk mendukung industrialisasi dan perdagangan bebas tanpa pernah diberi pemahaman yang lebih komprehensif mengenai makna akan globalisasi itu sendiri. 

Sebelum membahas lebih jauh mengenai keterkaitan globalisasi dan kewarganegaraan sangat diperlukan pemahaman definisi mengenai makna globalisasi itu sendiri. 

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya. 

Secara etimologi kata globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti universal atau menyeluruh. Penambahan imbuhan "ization" pada kata Globalization artinya adalah proses mendunia. Sehingga arti globalisasi adalah proses sesuatu (informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi) yang mendunia.

Menurut IMF pengertian globalisasi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat. 

Globalisasi mengacu pada dimana perdagangan informasi dan budaya semakin bergerak melintasi batas batas negara dan sebagai akibatnya terjadinya integrasi global. Faktor faktor munculnya globalisasi antara lain adalah berkembang pesatnya teknologi, dengan berkembangnya teknologi semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected). 

Bahkan sampai pelosok desa pun yang semulanya jauh dari yang namanya teknologi, kini dengan kuatnya arus globalisasi sekarang desa pun sudah terkoneksi dengan internet. Perekonomian global tidak lagi didasarkan pada pertanian atau industri. Melainkan, semakin didominasi oleh perekonomian tanpa bobot. 

Adapun perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang produknya berupa informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media dan hiburan dan juga jasa berbasis internet. Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai dengan munculnya banyak konsumen yang cakap dengan teknologi. 

Yang ketiga faktor berkembang pesatnya globalisasi ialah adanya migrasi penduduk ke berbagai negara, sebagai contoh dengan adanya pasar ekonomi bebas seperti sekarang ini, maka banyak tenaga kerja asing yang bekerja secara mudah tanpa perlu mengurus banyak surat izin seperti sebelumnya. Dampaknya, banyak penduduk asing yang kini berdomisili di indonesia. 

Yang keempat, berkembangnya perusahaan perusahaan transnasional yang notabenenya memiliki headquaters di luar indonesia. Hal seperti itu memungkinkan banyaknya tenaga kerja asing yang semulanya hanya bekerja di satu tempat, kemudian menjadi nomaden dikarenakan tugas tugas penempatan yang diberikan oleh perusahaan tempat ia bekerja.

Pengaruh globlisasi bagi indonesia dilihat dari aspek positif dan negatif adalah sebagai berikut. Pengaruh positif. dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. 

Anggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan. dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. 

Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa. 

Dampak negatif globalisasi untuk masyarakat indonesia antara lain Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. 

Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. 

Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan 5 komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai nilai nasionalisme, dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. 

Anggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. 

Kemudian dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. 

Namun jika ada positifnya tentu ada negatif, pengaruh negatifnya antara lain Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. 

Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri seperti Mc donald, coca cola, Pizza hut,dll. membanjiri di indonesia. 

Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun