Mohon tunggu...
Rhetty Inswiwardhani
Rhetty Inswiwardhani Mohon Tunggu... Human Resources - Ilmu yang sedikit yang dibagikan lebih berguna darpada ilmu yang banyak namun dipendam

Passionate Trainer, HR Practitioner, Lecture

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Hal Yang Merugikan Namun Sering Dilakukan Karyawan

22 Juli 2021   17:44 Diperbarui: 30 Juli 2021   15:10 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Canva Design

Menjadi seorang karyawan merupakan hal yang didambakan oleh saya dan sebagian besar orang pada umumnya setelah selesai menempuh pendidikan formal. Biasanya alasan seseorang memilih menjadi karyawan adalah karena bisa mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya, memiliki jam kerja yang tetap, bisa memiliki jabatan tertentu, membuat orang tua menjadi lebih tenang ketika kita sudah memiliki pekerjaan dan tentunya perasaan aman akan sesuatu yang lebih pasti.

Rasa aman yang kita rasakan setelah diterima kerja seringkali dapat membuat kita sebagai karyawan tanpa sadar melakukan 3 hal di bawah ini yang dapat merugikan diri kita dikemudian hari. 3 hal ini saya simpulkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sebagai seorang karyawan yang berkecimpung di area sumber daya manusia, yaitu :

1. Berhenti belajar

Ketika sudah mendapatkan pekerjaan dan menikmati penghasilan, ada saja orang yang berpikir bahwa semua pendidikan yang ditempuh selama ini sudah selesai. Ia tidak perlu lagi meluangkan waktu untuk membaca atau mempelajari hal-hal baru yang dapat memperkaya wawasan dan mengembangkan pola pikirnya. Bahkan terkadang, ada juga karyawan yang enggan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan dengan berbagai alasan, dan kalaupun ikut pelatihan, ia tidak benar-benar merasa bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi dirinya, tetapi sebaliknya ia merasa terbebani saat mengikuti pelatihan karna harus meninggalkan pekerjaan atau keluarga.

“Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever ", salah satu kutipan dari Mahatma Gandhi ini menginspirasi saya bahwa kita harus terus belajar sampai akhir hidup kita agar dapat terus bertumbuh dan berkembang.

2. Hanya memiliki satu sumber pendapatan

Hanya memiliki satu sumber pendapatan tidak akan menjadi masalah jika di dalam perjalanan hidup kita semua berlangsung baik-baik saja. Namun terkadang di depan sana ada berbagai kejadian dan permasalahan yang kita tidak ketahui, namun bisa mengganggu kelancaran aliran pendapatan kita, seperti ketika badai pandemi covid 19 menghantam dunia. Saran saya, ada baiknya kita melatih diri untuk membuka satu sumber pendapatan lainnya, agar kita terbiasa untuk berpikir kreatif dan melatih mental kita bilamana kenyamanan kita terganggu.

Menjadi guru les yang bisa dilakukan sepulang dari kerja atau di akhir pekan, membuka warung kecil di rumah, atau mengembangkan hobi memasak untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Pilihan lainnya yang lebih mudah adalah menjadi reseller yang dapat dilakukan baik secara offline atau online, dan masih banyak lagi kegiatan sampingan yang bisa memberikan tambahan pendapatan.

Apapun bentuk sumber pendapatan tambahannya, jangan sampai mengganggu kinerja kita ya, pastikan semua tugas dan pekerjaan utama tercapai sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan oleh atasan dan atau perusahaan. Membuka sumber pendatapan tambahan bisa menjadi salah satu bentuk latihan diri dan mental untuk siap menghadapi kondisi yang tidak kita harapkan jika sumber pendapatan utama kita tertutup bahkan untuk mempersiapkan hari tua yang pasti akan datang.

3. Bertahan di zona nyaman

Hal ketiga yang membuat karyawan seringkali terlena adalah berada di zona nyaman. Nyaman dengan rutinitas pekerjaan yang sudah dikuasai, nyaman dengan bagian dan lingkungan kerja serta rekan kerja yang sama bertahun-tahun, nyaman dengan posisi dan jabatan serta fasilitas yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun