Mohon tunggu...
Rhea Griselda
Rhea Griselda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Kristen Petra

Halo nama saya Rhea Griselda! :) Jurusan Desain Interior di Universitas Kristen Petra Surabaya angkatan 2018. Hobi saya yaitu traveling, fotografi, menyanyi, dan menggambar. Semoga artikel-artikel saya bermanfaat! :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengejutkan! Ini 5 Fakta Unik Gereja Baroque Tertua di Filipina

8 April 2021   17:34 Diperbarui: 11 April 2021   18:11 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian Depan Gereja San Agustin (Sumber: Rhea Griselda, Universitas Kristen Petra)

Patung Bergaya Baroque (Sumber: Rhea Griselda, Universitas Kristen Petra)
Patung Bergaya Baroque (Sumber: Rhea Griselda, Universitas Kristen Petra)

4. Patung-patung Baroque Dengan Tatapan Emosional

Inilah sebagian isi dari museum Gereja San Agustin. Dipenuhi dengan patung-patung, lukisan, altar, dan hiasan dinding dengan gaya baroque memberikan atmosfer tersendiri bagi para pengunjungnya. Kesan misterius dan agung dapat benar-benar dirasakan melalui tatapan-tatapan mata dari patung dan lukisan yang berada di sana. 

Namun tataan-tatapan misterius itulah yang merupakan faktor utama yang mampu menambah kesan sakral dari Gereja San Agustin sekaligus daya tarik para turis untuk berkunjung kesana. Hiii, serem!

2021-03-03-112533267-edited-606ed8cbd541df65d74b37c3.jpg
2021-03-03-112533267-edited-606ed8cbd541df65d74b37c3.jpg
Makam di Dalam Gereja San Agustin
(Sumber: Rhea Griselda, Universitas Kristen Petra)

5. Wah! Ada makam di dalam gereja?

Bila dilihat dari luar, tampak terlihat Gereja San Agustin sangat luas, megah, dan indah. Tak disangka ternyata di dalamnya terdapat sesuatu yang lebih indah sekaligus misterius! Yes! Terdapat sebuah kumpulan makam di dalam gereja ini. Terdapat ruangan khusus yang digunakan untuk menempatkan makam tersebut. 

Ruangan makam terdiri dari 2 ruang dengan dipisahkan oleh dinding yang tinggi. Untuk mengakses ruang makam yang ke 2, terdapat pintu yang ukurannya tidak terlalu besar di belakang tugu monumen.

Monumen tersebut didirikan untuk mengenang 140 korban Spanyol yang dibunuh oleh penjajah Jepang saat Perang Dunia ke II. 140 orang tersebut terdiri dari 15 orang Ordo Agustinian, 10 orang Ordo Fransiskan, 6 Augustinians Recollect, 6 Kapusin. Mereka berdesakan di tempat perlindungan bom di reruntuhan istana Gubernur di seberang Gereja Katedral. 

Lalu, Jepang mengubur mereka hidup-hidup dan melalui lubang, mereka menembaknya dengan senjata dan meluncurkan granat ke dalam lubang yang berisikan sandera tersebut. Kebanyakan dari mereka meninggal karena luka tembak, bakar, dan yang lainnya meninggal akibat gas.

Wah, menarik bukan gereja barok tertua di Filipin ini? Sekian jalan-jalan online kali ini. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun