Mohon tunggu...
Rhayi  Sabrina
Rhayi Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - International Relation-Humaniora
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

student

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bentuk Diplomasi Utsman bin Affan

16 Oktober 2019   18:54 Diperbarui: 16 Oktober 2019   18:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Para orientalis berpendapat bahwa Al-Quran tidaklah diturunkan dalam susasana gurun pasir, melainkan dalam suasana ekonomi yang tinggi. Isalam muncul di pusat peradaban ekonomi dunia. Ada 4 jalur perdaganvan internasinal. Salah satunya jalur perdagangan laut mulai dari Makkah ke Aiden menelusuri Teluk Parsi sampai PAntai Barat Malawa, Pantai Sinu,  terus ke Aceh, dan Malaka, dan India Selatan sampai Pulau Mondel ke Teluk Bangladesh (sekarang) hingga sampai ke Malaka atau Aceh.

Utsman bin Affan menjadi Duta

            Utsman bin Affan menjadi duta kepada pihak Quraisy, pada saatu itu Rasulullah ingin mengutus seorang duta untuk menegaskan sikap dan tujuan beliau pada  perjalanan kali ini kepada kaum Quraisy. Beliau lantas memanggil Umar bin Khattab dan menjadikannya sebagai duta. Namjun, Umar bin hattab keberatan dan berkata "Wahai Rasulullah, tak seorangpun sanak kelaurgaku dan bani Adiy bin Ka'ab di Makkah yang marah jika aku disiksa, lebih baik, utuslah Utsman bin Affan karena sanak keluarganya ada disana dan dia kaan menyampaikan apa yang engkau  kehendaku.

            Rasulullah akhirnya memanggil Utsman bin Affan dan menjadikan sebagai duta untuk bernegoisasi ddengan kaum Quraisy. Beliau bersabda, yang artinya "Sampaikan kepada mereka bahwa kita tidak ingin berperang, tapi kita datang hendak melaksankan umrah. Serulah mereka kepada Islam, disamping itu Rasulullah juga menyutuh untuk menyeimbangi beberapa laki-laki dan wanita muslin disana, menyampaikan kabar gembira kepada mereka tentang datangnya kemenangan, dan bahwa Allah pasti akan memenangkan agamnya di Makkah, sehingga setiap orang disana tidak perlu lagi menyembunyikan keimanannya" (Hayati, 2015).

            Jauh sebelum bangsa Barat datang ke Nusantara, wilayah lautan Hindia ini dikuasai oleh para pedagang Arab (Islam). Kemudian Islam berkembang. Di Barat seperti pesisir Laut Tengah itu juga dikuasai oleh para pedagang Arab. Tidak hanya di lautan, eksistensi mereka juga di daratan. Dari Nusantara, pedagang Arab ini embawa rempah-rempah, dari India membawa kain, gading gajah, dari Cina membawa kain sutra. Mereka terus ke Asia Selatan, Teluk Bangladesh, India Selatan samapai Ke Aiden. Ini rute perdagangan mereka. Kemudian jalur darat : dari Makkah ke Madain (Kota Baghdad, Irak), Kabul. Kasmir, Singkiang, Zaitun, Kanton ke Alam Melayu yang terkenal dengan jalur sutera. Wilayah ini sejak dulu sangat subur, antara Asia Selatan dan Asi Utara. (Admin, 2018)

            Islam membangun armada kelautan sebenarnya sudah dimulai pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Di masa kini, Kahlifah Utsman sudah membuat armada kelautan (kapal) yang diproduksinya sendiri. Bahkan, di zaman Muawiyyah umat Islam memiliki pabrik yang memproduksi kapal laut. Ini awal Islam sebagai penguasa laut. Di amsa Turki Utsmani meraih kejayaannya, Maritim Timur Tengah, Lautan Hindia itu milik Islam sejak awal. Sampai pada awal abad  pertengahan kejayaan Islam mulai menurun, disebabkan oleh persoalan politik, saru persatu wilayah memisahkan diri, karena Negara terlalu ketat dalam menerapkan pajak. Di saat yang sama, Colombus menemukan Amerika, Vasco dan Gama ke India, mereka masuk lewat Amerika sampai menemukan Filipina dan menjajah hingga sampai ke Nusantara. Kemudian umat Islam tidak merasa bahwa Barat sudah maju sejak Revolusi Industri abad ke-15. Mereka masih mengandlakan teknologi tradisional.

            Islam akan meraih kejayaannya, karean Negara Islam merdeka itu bersifat politik, secara ekonommi sejatinya mereka masih dijajah oleh Barat. Karena itu, lautan harus dikuasai kembali. Apalgi lautan Indonesia yang kaya sumber dayanya. Lautan Indonesia itu 9 kali lipat wilayah daratan (Admin, 2018).

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun