Mohon tunggu...
Rezza Revolta
Rezza Revolta Mohon Tunggu... -

Seorang Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Terbunuhnya Abraham Lincoln 15 April

15 April 2013   13:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:09 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13660036041960191541

pada 15 April 1865 Abraham Lincoln meninggal dunia akibat luka tembak di kepala, ditembak oleh mata2 konfederasi john wilkes booth. Lincoln ditembak pada 14 April 1865, ketika dia menghadiri sebuah pertunjukan di teater Ford. sang pembunuh john wilkes booth juga sebagai aktor yang bermain pertunjukan itu, walau pembunuhan presiden Lincoln adalah salah satu misteri besar konspirasi yg terjadi di Amerika Serikat. masih banyak perdebatan mengenai peristiwa itu. upaya pembunuhan Lincoln sudah sangat matang, targetnya bukan presiden Lincoln saja tetapi juga wakil presiden dan menteri dalam negeri, tapi berhasil digagalkan. strategi membunuh pemimpin negara federasi Amerika agar pemimpin pro negara konfederasi bs mengambil alih kekuasaan Amerika Serikatkeseluruhan. rencana sebenarnya bukanlah untuk membunuh presiden tetapi ialah menculik presiden untuk menukarnya dengan tahanan pasukan konfederasi. tapi tidak bagi john wilkes booth. sang konspirator utama. dia sangat ingin membunuh Lincoln, dalam tulisan d buku harian miliknya. memiliki kebencian politik yg kuat. john wilkes booth adalah seorang aktor yg sangat pro konfederasi, membenci kulit hitam dan menolak dihapuskannya perbudakan dr Amerika Serikat. malam pada saat pertunjukan itu berlangsung di teater Ford, ketika booth menambak kepala lincoln, saat itu pertunjukan masih berlangsung. booth memainkan sandiwara dalam aksi penembakan itu. ketika dia menembakan pistolnya, bunyinya terdengar keseluruh ruangan, penonton terkejut. seorang pengawal Lincoln mencoba menghentikan booth. namun saat itu booth membuang pistolnya, mengambil pisau lalu menusuk si pengawal, si pengawal masih bertahan memegang kakinya lalu booth menusuknya lagi. tempat Lincoln menonton ada disebuah  tempat tamu VIP tepatnya samping panggung, para penonton dapat melihat aksi penembakan yg dilakukan booth mereka kira itu bagian dari sandiwara saja. booth lalu melompat dr  tempat Lincoln ditembak lalu mendarat di panggung itu dan dia berteriak di panggung "Sic semper tyrannis !!!". Sic semper tyrannis ialah motto negara bagian Virginia, diambil dari frase Brutus sewaktu menusuk Julius Caesar. Sic semper Tyrannis itu artinya adalah "matilah bersama tiran". prase terkenal di drama2 Shakespeare dlm cerita drama Julius Caesar. penonton saat itu mengira bahwa penembakan lincoln dan penusukan pengawalnya adalah bagian dari pertunjukan sandiwara itu ternyata tidak. para penonton menyadari ketika si pengawal Lincoln berteriak "tangkap orang itu !!", lalu booth berhasil melarikan diri dan menghilang. Dalam sejarahnya Lincoln adalah sosok yg dikenal sebagai anti perbudakan, mengusung hak kesamarataan sesuai declaration of independence (deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat). bayangkan di Amerika saja mereka jg mengalami masa-masa kelam seperti perang saudara, ratusan ribu jiwa melayang dlm perang itu demi mencari arti kebebasan. masing-masing pihak mempunyai arti sendiri dalam menafsirkannya. untuk mengenang jasa presiden Lincoln dalam menghapus perbudakan, dibuatlah Lincoln Memorial, sebuah monumen mengenang Lincoln. Lincoln memorial, pada tanggal 28 Agustus 1963,  ratusan ribu aktivis gerakan hak sipil Afrika Amerika berkumpul mendengarkan pidato Martin Luther King Jr "I Have a Dream" . para aktivis kulit hitam & putih bersatu menuntut diakhirinya politik rasisme segregasi yg memisahkan hitam & putih terhadap hak-hak kulit hitam di Amerika Serikat selamanya. belajar dari sejarah, bangsa Amerika saja membutuhkan waktu yg lama untuk memahami arti kebebasan & kesetaraan itu sendiri & banyak korban berjatuhan untuk memperjuangkan itu. padahal ketika berdirinya Amerika sudah memakai kebebasan & kesetaraan sebagai landasan negara, tp mereka jg butuh proses utk memahaminya. sekarang mungkin Lincoln sudah tenang dialam sana, melihat Amerika banyak kemajuan dalam soal persamaan hak dan ditambah ada presiden Amerika kulit hitam bisa terpilih dua kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun