Aktifitas olahraga prestasi di Indonesia kini kian pesat perkembangannya mulai dari tingkat hobi, amatir sampai profesional. Banyaknya aktivitas tersebut memaksa masyarakat dan atlet mengolah tubuhnya untuk mencapai performa maksimal saat bertanding. Tidak lepas dari performa dalam olahraga, resiko cedera pun juga menghantui pemain yang mungkin saja terjadi saat berlatih maupun pertandinganÂ
Selain dokter, perawat, dan ahli psikolog, ahli fisioterapi juga diperlukan dalam perawatan cedera dan pencegahan cedera. Fisioterapi merupakan salah satu bagian dari layanan kesehatan yang bertujuan untuk promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif fungsi dan gerak tubuh manusia dengan menggunakan modalitas fisika, terapi latihan, dan manual terapi.Â
Fisioterapi memiliki kemampuan pemeriksaan (assessment), analisa perencanaan terapi (plan), terapi, dan evaluasi. Fisioterapi olahraga merupakan ahli fisioterapi yang dikhususkan untuk menangani permasalahan fisik dalam olahraga.Â
Tenaga kesehatan yang berlatarbelakang pendidikan fisioterapi saat ini sangat dibutuhkan.
Pasalnya, saat ini di Indonesia baru ada antara 7000-8000 orang, padahal kebutuhan tenaga itu jauh lebih besar.
"Di Thailand dan Jepang, perbandingannya satu fisioterapi melayani 15 ribu, bahkan di Australia 1 orang bisa melayani 4000 orang," kata S. Indra Lesmana SKM S.Ft M, Dekan Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul
Bahkan, lulusannya jarang menganggur, karena langsung diserap pasar kerja karena kebutuhannya memang banyak," katanya.
Lesmana menyebut ada perubahaan pola lokasi kerja para fisioterapi ini. Sampai tahun 2000 umumnya mereka bekerja di rumah sakit.
"Setelah itu, mereka mulai membuka klinik privat, tahun 2006 memulai merambah kerja di fitnes centre, olah raga. Bahkan di luar negeri, di ajang NBA memiliki seorang fisioterapi olahraga khusus," katanya.
Fisioterapi pekerjaannya beda dengan tukang pijat. Jika tukang pijat cukup membuat kita bisa rileks, fisiotheraphis bagaimana mengembalikan bagaimana bisa berfungsi secara normal.