Mohon tunggu...
Reznu Mayong Sadewa
Reznu Mayong Sadewa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hobi Mendaki, Hobi Menantang Diri Sendiri

14 Januari 2015   00:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendaki gunung merupakan suatu kegiatan olahraga ekstrim menurut saya, terlebih lagi jika kegiatan ini dilakukan saat musim hujan seperti sekarang ini, menurut saya mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang, kenapa menantang? Karena mendak merupakan hobi para penantang, penantang alam yang harus selalu siap menghadapi cuaca yang berubah-ubah. Mulai dari persiapannya, para pendaki harus membawa segala perlengkapan untuk hidup di alam yang bias lebih dari 12 jam, seperti jaket yang tebal, tascarier, sleeping bag, matras, jas hujan, makanan dan segala macam kebutuhan yang diperlukan untuk hidup di alam, belum lagi saat alam tidak mendukung, medan menuju puncak tidak bias selalu ditebak, kadang mudah kadang juga licin dan lain sebagainya. Hal terpenting yang tidak boleh diabaikan adalah kondisi diri sendiri, kondisi badan harus benar-benar fit. Selain itu juga beberapa hari sebelum mendaki para pendaki harus sudah terbiasa olahraga ringan seperti lari-lari kecil atau bersepeda.

Mendaki gunung juga olahraga yang perlu kesabaran ekstra serta rasa sosialisasi yang tinggi, di gunung kita akan merasakan apa itu hidup bersama, cinta lingkungan dan saling menghargai. Hal yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pendaki adalah kantong plastik, kenapa kantong plastik? Karena benda yang satu adalah salah satu benda yang akan menjadi tempat untuk sampah-sampah makanan yang kita bawa dari bawah, mendaki tidak hanya menikmati alam, tapi juga menjaga alam, menjaga kelestariannya, kebersihannya dan keasriannya, terlalu egois kalau kita hanya ingin menikmati tapi tidak mau menjaga, jadi hal yang pasti dilakukan pendaki adalah membawa sampah tiap kali turun. Oh ya ada satu hal yang pantang dilakukan oleh para pendaki, yaitu menyakiti alam, gunung selalu punya satu sisi keindahan, seperti bunga Edelweis. Yah hal yang tidak boleh dilakukan oleh para pendaki adalah memetik atau merusak apa yang ada di alam, termasuk gunung.

Mendaki gunung merupakan hobi yang melatih kesabaran juga, melatih kesabaran untuk sampai di puncak, melatih kesabaran di setiap medannya dan melatih kesabaran saat kawan sependakian lelah dan harus beristirahat. Para pendaki merupakan orang yang mudah bergaul menurutsaya, karena tidak sedikit pendaki yang sampai puncak akan saling member selamat satu sama lain. Tujuan utama mendaki menurut saya bukan saat berada di puncak, tapi perjalanan menuju puncak dan turun lalu kembali kerumah, karena puncak hanya merupakan bonus keindahan yang Tuhan berikan. Jadi sekali lagi puncak bukan merupakan tujuan utama para pendaki. Hal yang menarik dari hobi mendaki ini adalah kita bias tahu sisi lain dari partner mendaki kita, yah dalam mendaki kita harus jadi diri kita sendiri.

Di sini kita bias lebih bias memahami partner mendaki kita serta lebih memahami kelebihan dan kekurangannya. Jadi bagi yang belum pernah mendaki, silahkan mencoba olahraga ekstrim yang satu ini, kalau kata orang mendaki itu susah, capek, melelahkan itu sama sekali tidak benar, karena selama mencapai puncak bersama-sama rasa lelah itu akan hilang dengan sendirinya dan pulang dengan membawa sejuta kebahagiaan dan cerita karena sudah berhasil mencapai puncak. Kesenangan dan kebahagiaan tersediri bagi para pendaki adalah sampai puncak dan pulang dengan selamat. Karena menyatu dengan alam dan merawatnya adalah tugas kita juga sebagai pendaki yang baik. Jadilah penikmat alam yang baik. Salam Lestari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun