Mohon tunggu...
Rezky Tri Kurniawan
Rezky Tri Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penerima Beasiswa Prestasi, Program Studi D4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kapan Pemberian Makan Terbaik pada Anak

18 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 18 Agustus 2022   07:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo, readers! Perkenalkan saya Rezky Tri Kurniawan mahasiswa penerima beasiswa prestasi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta Program Studi D4 Perhotelan. 

Blog ini merupakan wadah bagi tulisan saya untuk membagikan beberapa pengalaman maupun pengetahuan yang telah saya dapatkan, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman ya!

Pemberian makanan pada anak bayi merupakan hal yang penting. Pemberian makanan pada anak harus diberikan tepat pada waktunya, karena ketika pemberian terlalu cepat, maka akan risiko terjadinya tersedak, masuknya makanan ke saluran napas atau komplikasi lainnya yang akan membahayakan jiwa. 

Namun pemberian makanan terlambat juga akan membahayakan tumbuh kembang anak yang dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk, stunting, keterlambatan perkembangan otak dan kecerdasan.

Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam memulai pemberian makan pada bayi adalah menilai fungsi kesiapan oromotor. Penilaian berupa untuk mengetahui apakah bayi siap makan, biasanya berupa tampak refleks ekstursi atau kebiasaan menjulurkan lidah sudah berkurang, lalu bayi bisa duduk tegak tanpa bantuan, dan tidak adanya headlag atau kepala bayi sudah tegak dengan leher yang sudah kuat. 

Biasanya headlag mulai berkurang sejak usia 4 bulan dan sempurna setelah 6 bulan. Jika headlag masih terjadi setelah usia 6 bulan, maka segera hubungi dokter karena kemungkinan terjadi keterlambatan tumbuh kembang anak. 

Kemudian dapat juga melihat kesiapan psikologi berupa kebiasaan bayi yang memperlihatkan perilaku ingin makan lanjutan, berupa tampak keinginan makan dengan cara membuka mulutnya, rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke atah makan, dan rasa kenyang berupa penurunan minat atau menarik tubuhnya menjauhi makanan.

Pemberian MPASI bisa dimulai pada anak usia 6 bulan hingga 1 tahun. Frekuensi pemberian MPASI yaitu berupa 3x makan dengan 5x pemberian ASI atau susu formula. 

Pada anak usia 6-9 bulan, jumlah MPASI yaitu 30% dari kebutuhan kalori, sedangkan pada usia 9 bulan-1 tahun, jumlah MPASI bisa sebesar 50% dari kebutuhan kalori. 

Pada awal pemberian MPASI bisa diberikan 2-3 sendok dalam sekali makan sebagai awalan berupa nasi tim saring atau makanan yang dihaluskan menjadi bubur. 

Pada anak usia 6-9 bulan, pemberian makanan bisa berupa nasi tim saring atau makanan lumat (mashed) berupa 2-3kali makan besar dengan 1-2 kali makanan seringan sebanyak 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 mL. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun