Mohon tunggu...
REZKIA RAHMADINA
REZKIA RAHMADINA Mohon Tunggu... Guru - semoga bermanfaat

hanya ingin berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hargailah Perawat, Sang Pahlawan Kesehatan Dunia

19 Mei 2020   23:10 Diperbarui: 19 Mei 2020   23:32 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : cnnindonesia.com

Hargailah Perawat, Sang Pahlawan Kesehatan Dunia

Rezkia Rahmadina, PDK Kelas A, FIK UI

Perawat, yang saat ini dijuluki sebagai Pahlawan Kesehatan Dunia. “Pahlawan Dunia”, sebuah julukan yang mengandung arti penting dalam keberlangsungan kehidupan Global. Hal itu memiliki arti bahwa perawat memegang peranan yang sangat penting dalam kesehatan dunia. 

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal perawat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya terutama dokter. Namun, profesi yang sama-sama mulia ini sering dibandingkan bahkan beberapa orang menganggap bahwa perawat adalah profesi yang membantu dokter dalam bertugas. 

Padahal dokter dan perawat saling bekerja sama dengan menjalankan fungsi yang berbeda meskipun satu tujuan yaitu untuk kesembuhan pasien. Jika fokus dokter adalah untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien, maka fokus perawat adalah memenuhi kebutuhan dasar pasien yang terganggu selama sakitnya. Maka dari itu, tulisan ini dibuat untuk menghilangkan stigma yang kurang baik tentang perawat.

Sudah hampir 3 bulan corona datang ke Indonesia dan memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan, baik dari aspek ekonomi, sosial, terkhusus kesehatan. Perawat, menjadi salah satu Garda Terdepan untuk melawan Covid-19. Sudah sepantasnya profesi perawat harus lebih dihargai di Indonesia. 

Perawat bisa melakukan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien. Inilah tugas idealnya seorang perawat hanya bertugas untuk satu klien saja agar asuhan keperawatan yang diberikan berjalan maksimal. 

Namun, faktanya jumlah nakes terutama perawat masih sangat sedikit sehingga tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan. Ditambah lagi dengan kondisi sekarang yang mengharuskan perawat bekerja extra dan mengorbankan segalanya demi kesembuhan pasien. 

Salah satu penyebab sedikitnya jumlah perawat adalah anggapan bahwa prospek kerja yang tidak menjanjikan dan gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja. Padahal saat ini profesi perawat sudah sangat berkembang dan tidak hanya bekerja di rumah sakit atau puskesmas saja. Ada banyak bidang yang bisa diisi oleh perawat, seperti peneliti, dosen, hingga manajer.

Masalah gaji, untuk saat ini gaji seorang perawat tidak perlu diragukan lagi. Banyak Negara yang sangat membutuhkan tenaga perawat khusunya di Indonesia. Informasi dari Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia tahun 2019 menyebutkan bahwa Negara Kincir Angin Belanda membutuhkan ribuan perawat dari Indonesia dengan gaji yang cukup besar per bulannya. 

Belanda sedang mengalami penurunan jumlah penduduk di usia produktif sehingga membutuhkan perawat profesional yang akan memberikan asuhan keperawatan kepada para lansia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun