Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Olimpiade, Sportivitas, dan Motivasi Kerja

8 Agustus 2012   01:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompetisi melatih pengendalian diri. Mengajarkan tentang kekalahan dan kemenangan, tidak hanya dalam dunia olah raga namun juga tergambar dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus memahami bahwa kita bisa saja kalah di suatu hari dan bisa menang di hari selanjutnya. Selalu dengan senyuman yang sama di wajah kita. -Jean Claude Killy (Juara Olimpiade)


Pierre de Coubertin adalah pendiri Komite Olimpiade Internasional dan dijuluki sebagai bapak Olimpiade modern. Olimpiade adalah tradisi dari jaman Yunani kuno dimana para atlit yang terhebat, terkuat, dan tercepat berkompetisi.

Coubertin meneruskan tradisi suci yang bertujuan menciptakan kedamaian ini menjadi kompetisi yang menjunjung tinggi idealisme dalam sportivitas. Yang diungkapkan oleh Coubertin sebagai berikut;

L'important dans la vie ce n'est point le triomphe, mais le combat, l'essentiel ce n'est pas d'avoir vaincu mais de s'etre bien battu.


Artinya: yang paling penting dalam hidup bukan perayaan tapi perjuangannya, hal yang terutama bukanlah kemenangan namun berjuang dengan upaya yang baik.

Kini, namanya diabadikan menjadi sebuah medali yang diberikan untuk para atlit yang menunjukkan semangat sportivitas yang tinggi di perlombaan Olimpiade. Medali ini sangatlah dihargai, bahkan dinilai lebih tinggi dari medali emas.

Dalam piagam Olimpiade, filosofi Coubertin ini dijabarkan sebagai usaha meningkatkan serta menyeimbangkan kualitas badan, tekad, dan pikiran untuk menciptakan kebahagiaan dalam perjuangan dengan memberikan teladan, saling menghormati secara etis sesuai prinsip-prinsip yang sejati.

Prinsip-prinsip dasar yang bisa kita petik dari Olimpiade ini adalah: mengejar keunggulan, bermain adil (fair play), kesenangan dalam berusaha, menghormati orang lain, dan harmonisasi tubuh dengan pikiran.

Kesemua prinsip ini bisa kita terapkan ke dalam dunia kerja. Organisasi yang mengharapkan keunggulan dalam bersaing dapat menjadikan prinsip-prinsip dalam Olimpiade agar tetap berusaha di jalur yang harmonis, yang tidak merugikan orang lain, lingkungan, dan diri sendiri.

Kemenangan memang penting, tapi yang lebih vital adalah nilai positif dari usaha-usaha yang dilakukan dalam meraih kemenangan tersebut.

Maka dari itu, perusahaan harus menyusun sasaran-sasaran kerja yang jelas dan terukur. Parameter-parameter dalam penilaian kinerja harus bisa menunjukkan peranan karyawan dalam kemajuan perusahaan.

Sehingga diharapkan para karyawan dapat fokus untuk bekerja sesuai arahan manajemen dan termotivasi untuk memajukan perusahaan sejalan dengan peran dan tanggung jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun