Klaten (11/08/2020) – Mahasiswi Universitas Diponegoro pulang kampung untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Masa pandemi Covid-19 ini banyak berdampak
dalam berbagai aspek terutama perekonomian dan juga sistem pendidikan di Indonesia.
Perekonomian kian merosot karena adanya Covid-19, karyawan banyak ter-PHK, berhentinya produksi barang, dan gaji pegawai yang terpaksa menunggak. Sedangkan, di bidang pendidikan sendiri, siswa-siswi diwajibkan untuk belajar di rumahnya masing-masing. Melalui sistem daring, para siswa mencari ilmu dengan didampingi oleh orang tuanya.
Terus menjamurnya Covid-19 menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Karantina yang
dilakukan hingga lebih dari 3 bulan membuat masyarakat terus merasa takut dan khawatir.
Hingga akhirnya pemerintah memutuskan New Normal. Dengan adanya New Normal ini,
aktivitas kemasyarakatan mulai kembali normal. Masyarakat sudah diperbolehkan untuk bekerja dan keluar rumah. Akan tetapi wajib menggunakan protokol kesehatan seperti masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, dan menjaga jarak minimal 1 meter.
New Normal sudah hampir 4 bulan digerakkan oleh pemerintah. Begitu pula dengan imbauan
dan ajakan tentang taat menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Akan tetapi banyak warga
yang masih belum mentaati protoko kesehatan. Banyak warga yang terlalu menyepelekan hal
tersebut, asumsi-asumsi tentang New Normal pun mulai tersebar ke masyarakat. Banyak warga yang berasumsi bahwa “New Normal sudah aman dari Covid-19”. Asumsi salah di tengah-tengah masyarakat tersebut sangat beresiko bertambahnya kasus Covid-19 di masyarakat.
Oleh karena itu, Mahasiswi KKN Undip hadir di tengah masyarakat Dk. Bicak Rt.20/Rw.09,
Desa Brangkal, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Untuk menghilangkan asumsi
masyarakat tersebut melalui program yang diangkat yaitu “Sosialisasi Covid-19 dan New
Normal”. Pencerdasan kepada masyarakat tersebut dilakukan selama 2 minggu. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang Covid-19, pemberian masker dan sabun cuci tangan. KKN yang dimulai pada (5/7) tersebut membagikan masker buatan sendiri yang terbuat dari kain perca batik dan sabun cuci tangan. Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar taat menerapkan protokol kesehatan.
