Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Klenik, Orang Pintar, dan Dukun: Demi Kejayaan Klub dan Timnas

9 Januari 2022   07:20 Diperbarui: 10 Januari 2022   19:07 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di barisan para penonton laga tarkam biasanya terselip ada penjudi, penyawer, polisi, hingga pendukun (Antara Foto/Muhammad Iqbal)

Kemarin ketika sedang hingar-bingarnya final Piala AFF 2020 ada satu hal unik tapi agaknya masih lumrah di Indonesia. Yaitu dukungan dari persatuan dukun nusantara (Perdunu) dengan cara melakukan ritual Samar Wulu demi mendompleng kesempatan Indonesia mengangat trofi. Tapi hasilnya seperti yang kita tahu juga, Indonesia tetap saja kalah dari Thailand. Keluarlah celetukan kita ‘kalah dukun dari Thailand’.

Klenik sebenarnya penyederhanaan saja dari suatu lelaku yang dijalankan demi meraih tujuan tertentu, tapi yang susah atau tak masuk di nalar logika pada umumnya. Ada sekolah yang mengumpulkan pensil siswanya menjelang ujian nasional untuk disuwuk agar lulus semua, hingga rumor rumah makan yang rame terus tapi pakai penglaris tentu masuk payung besar klenik ini.

Sudah barang tentu sebagai sebagai hal yang tak terpisahkan dari deru kehidupan bangsa Indonesia, klenik pun menjamah sepak bola. Ada yang dijalankan perseorangan saja sebagai inisiatif pribadi hingga diiniasi bos klub. Ada pula yang memakai demi meraih kemenangan atau menjalani laku untuk menghindari vonis kalah tanding.

Tentu fragmen klenik paling diingat adalah ketika Persib dan Barito Putera harus saling sikut di semifinal Liga Indonesia 1994/95. Kala itu Persib yang tentu diunggulkan malah buntu untuk mencatatkan gol ke gawang Barito. Mungkin mirip kondisi kemarin ketika Vietnam benar-benar memainkan sepak bola setengah lapangan tapi tak sekalipun bisa bikin gol.

Ternyata pemain Persib, Sutiono menemukan ‘jimat’ itu. Ada sebutir telur di bagian belakang gawang yang ia curigai sebagai penghalang mistis dari masuknya bola ke gawang Barito. Segera ia dan pemain Persib lain berusaha menyingkirkan si telur meski tentu dijaga ketat oleh pemain-pemain Barito. Akhirnya dengan kerja sama telur pun pecah dan dibuang, lantas gol pun tercipta oleh Kekey Zakaria.

Sutiono ingat betul ia dikejar pemain Barito sambil disumpah serapah “kualat kamu”. Berkat gol Kekey Persib lolos ke final menantang Petrokimia. Kali ini Sutiono benar-benar menjadi pahlawan berkat gol tunggalnya yang mengunci kejayaan Persib di Liga Indonesia edisi perdana itu. Ya, laga yang sama dimana gol Jacksen F Tiago secara kontroversial dianulir.

Tapi hasil pahit pernah dirasakan timnas dengan generasi terbaik sepak bola Indonesia. Kala itu di medio 1980an adalah masa sepak bola Indonesia sedang jadi powerhouse di asia. Diisi oleh Herry Kiswanto, Ferril Raymond Hattu, hingga bomber Bambang Nurdiansyah. Nama Sinyo Aliandoe pun ditarik untuk menangangi timnas.

Hasilnya Indonesia berhasil mengatasi India, Bangladesh, dan Thailand untuk maju ke babak semifinal menantang Korea Selatan. Nahas di leg pertama yang dilangsungkan di Stadion Olimpiade Seoul, Indonesia malah tumbang 2-0. Mau tak mau Indonesia harus membalas di Senayan.

Kala itu lah (alm) Kardono, ketua PSSI mengusahakan cara tak logis berupa klenik. Indonesia butuh menang besar agar lolos ke final dan bakal menantang Jepang demi satu tiket ke Meksiko. Korsel sedang kuat-kuatnya dan Jepang masih belum segarang sekarang di kancah asia, makanya banyak yang bilang Indonesia kurang selangkah lagi lolos ke Piala Dunia 1986.

Kapten Herry Kiswanto sampai dibuat heran oleh usaha (alm) Kardono dalam mengupayakan kemenangan timnas. Datanglah dua ‘orang pintar’ kepercayaan ketua PSSI tersebut tanpa sepengetahuan Sinyo Aliandoe, Herry Kiswanto menjadi salah satu pemain yang dipilih untuk melakukan ritual. Dalam ruangan bersama dua orang itu, Herry dibaca-bacain dengan doa-doa dan rapalan serta diciprati air dan ritual lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun