Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tak Serius Meningkatkan Kualitas Wasit

9 Desember 2021   07:27 Diperbarui: 9 Desember 2021   11:05 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit Oki saat bersitegang dengan pemain Barito Putera (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi )

Musim liga Indonesia berganti, wasit tetap dimaki. Seperti tak ada ujungnya, kualitas wasit terus menjadi sorotan publik atas tingkahnya di lapangan. Sebagai orang yang memikul beban pertandingan di peluitnya, keputusan-keputusan wasit di liga lokal lebih banyak berujung kritikan.

Sama juga dengan pelath yang memiliki jenjang kualifikasinya. Jika di kepelatihan sekarang PSSI menyeragamkan ke lisensi AFC ke seluruh jenjang kompetisi, badge FIFA di kantong kiri adalah yang paling prestisius. Sayangnya populasi wasit semacam ini di Indonesia sudah seperti Badak di Ujung Kulon.

Menurut dokumen resmi rilisan FIFA untuk international referee di 2021, Indonesia cuma punya 5 wasit dan 7 asisten. Apakah bisa dihitung banyak?, bandingkan saja dengan Thailand yang sudah punya 9 dan 3 diantaranya bahkan perempuan. Sebenarnya juga relatif tak sedikit juga, Vietnam juga punya jumlah yang sama dengan Indonesia.

Tapi bagaimana pun lisensi FIFA bukan jaminan 100% kalau kualitas wasit bakal meroket. Mengantongi lisensi FIFA hanya tanda bahwa nama-nama yang ada di list diperbolehkan memimpin pertandingan internasional. Sama juga dengan pelatih yang punya lisensi AFC Pro diperbolehkan melatih di Liga 1.

Nahasnya disini wasit FIFA seperti biasa saja, tetap diburu kontroversi. Mungkin hanya nama Thariq Alkatiri yang relatif masih disayang kalangan suporter, meskipun pernah diprotes keras memimpin pertandingan AFC Cup. Selanjutnya kita mendengar nama Fariq Hitaba, Oki Dwi Putra, Musthofa Umarella hingga notoriusly Iwan Sukoco yang lebih banyak dihisasi rekam jejak kontroversial.

Sebenarnya wasit Oki dan Umarella sudah tak lagi tercatat sebagai wasit berlisensi FIFA. Tapi sepertinya nama FIFA juga tak bikin mereka jadi tambah adil. Nama Oki malah lebih banyak kena sasaran protes keras pengurus-pengurus klub di Liga 1 musim ini. Bahkan Persija pernah secara resmi melayangkan surat protes atas kepemimpinannya.

Wasit yang pernah pingsan akibat asap flare dan smoke bomb di Madura ini dianggap melakukan banyak keputusan kontroversial di laga Arema vs Persija. Keputusan Oki menganulir gol Simic dan tak meniup peluit saat Alfarizi menjatuhkan Rio Fahmi di kotak terlarang membuat Persija berang. Wasit terbaik Piala Presiden 2018 ini juga pernah dikritik keras Milomir Seslija di Liga 1 2019.

Sedangkan Musthofa Umarella sekarang bisa dibilang menempatkan diri sebagai salah satu orang paling dibenci Bonek. Dipicu oleh tak disahkannya gol Persebaya ke gawang Persela yang dianggap telah melewati garis gawang. Posisi Umarella yang jelas berada di dekat gawang sontak membuat nada sumir pengaturan skor kembali menggelora.

Dalam laga yang sama wasit terbaik Liga 1 2017 ini mensahkan gol Ivan carlos yang bahkan oleh Carlos sendiri mengaku sudah offside. Gol Carlos adalah proses simultan seusai tak disahkannya gol Persebaya, tak pelak Umarella kemudian dijatuhi hukuman oleh regulator.

Wasit Asing

Alireza Faghani saat memipin di Liga 1, tahun depannya dia mengadili laga Piala Dunia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah )
Alireza Faghani saat memipin di Liga 1, tahun depannya dia mengadili laga Piala Dunia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun