Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Stan Kroenke: Sports Tycoon Sukses yang Dibenci Fans Arsenal

8 Desember 2021   07:25 Diperbarui: 8 Desember 2021   07:33 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kroenke ketika masih berani menonton Arsenal langsung (Stuart MacFarlane/Arsenal FC)

Jika anda adalah penggemar Arsenal mungkin masih dongkol dengan kekalahan mereka lawan Everton kemarin. Setelah pembukaan musim yang buruk dan disusul serentetan laga tanpa kalah, performa Arsenal kembali menukik setelah diluluhlantakkan Liverpool empat gol tanpa balas. Meski sempat kembali menang saat lawan Newcastle, mereka tumbang di kandang Manchester United dan Everton.

Fans Arsenal pasti terbelah dengan opini apakah tetap mempertahankan Arteta adlaah jalan yang benar. Selepas musim terbaiknya dengan raihan Piala FA, memang perjalanan Arsenal masih bagai roller coaster, berputar antara bounce back dan kekalahan demi kekalahan. Tapi kalau mengenai nama Stan Kroenke, agaknya seluruh Gooners bakal satu suara mengenai kebencian kepadanya.

Sosok biliuner Amerika ini datang ketika di pertengahan 2000an. Kala itu dia seolah mengikuti langkah kompatriot Floridanya, Malcolm Glazer yang mengakuisisi Manchester United. Setelah itu banyak lagi gerbong Yankees yang datang, termasuk Hicks dan Gillet yang juga sempat jadi musuh no 1 Anfield.

Kroenke datang tidak untuk foya-foya, dia bukan sugar daddy macam abramovich, dia memang berniat mempertebak koceknya. Kroenke adalah pebisnis olahraga ulung yang tidak makin miskin dengan punya klub olahraga, dia malah mengeruk dolar darisana. Selain Arsenal Kroenke melalui Kroenke Sports & Entertainment sudah punya bisnis franchise olahraga yang menggurita.

Los Angeles Rams

Protes pendukung St Louis Rams sebelum tim mereka dipindah ke LA (Getty Images via Independent)
Protes pendukung St Louis Rams sebelum tim mereka dipindah ke LA (Getty Images via Independent)

Selain London utara sepertinya warga Saint Louis, Missouri yang punya dendam kesumat ke Kroenke. Melalui serangkaian proses melelahkan, Kroenke akhirnya mampu memindahkan  Rams dari St Louis ke Los Angeles di 2016 sekaligus memulai proyek stadion megah di Inglewood. Meskipun secara ekplisit Kroenke pernah berujar tak akan memindahkan Rams dari St. Louis.

Suksesnya Rams pindah ke LA sekaligus melecut pindahnya Chargers dari San Diego dan Raiders ke Las Vegas. Semuanya berpijak pada alasan yang sama dengan Kroenke, kota asal mereka tak lagi menguntungkan dan stadion yang sudah usang. Dewan kota St Louis sempat melayangkan gugatan pada Kroenke dan NFL atas kepindahan Rams.

LA Rams sempat masuk Super Bowl LIII di 2019 sebelum digasak New England Patriots. Tahun yang sama ketika Arsenal sempat masuk final UEFA dan juga digasak Chelsea dan Olivier Giroud. Tahun depan stadion modern nan megah mereka, SoFi Stadium akan jadi host Super Bowl LVI.

Denver Nuggets

Jokic bersama trofi Maurice Podoloff (Dustin Bradford/Getty Images)
Jokic bersama trofi Maurice Podoloff (Dustin Bradford/Getty Images)

Sebelum membeli Arsenal sebelumnya Kroenke sudah membeli franchise NBA, Denver Nuggets bahkan sekaligus dengan tim hoki es NHL, Colorado Avalanche. Tim yang diperkuat MVP musim lalu ini, Nikola Jokic ini memang belum pernah sekalipun masuk final. Pencapaian tertinggi mereka adalah final wilayah barat dan kalah lawan LA Lakers di 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun