Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Para Pengadil Lapangan nan Fenomenal (Bagian 1)

2 Juli 2021   15:58 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:04 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Collina setelah mengartu kuning Klose di final Piala Dunia 2002. (dok: FIFA)

Sepak bola tak hanya permainan antar 11 lawan 11 di atas lapangan persegi panjang dengan dua gawang di masing-masing ujung. Ada pengadil diantara mereka, seorang pengadil utama yang bertindak bagai pengetok palu keadilan dan dibantu asisten-asistennya. 

Orang ini dapat mengubah situasi seketika sesaat setelah meniup peluitnya, bisa mengurangi jumlah pemain, mambatalkan gol, bahkan mengusir pelatih yang terlalu banyak berceloteh. Wasit sudah integral dalam drama sepak bola.

Sangat banyak wasit di santereo jagad ini. Namun hanya beberapa yang meraih ketenarannya, entah dalam sisi famous maupun infamous. Bisa dia dikenang karena dedikasi dan integritasnya, juga tak menutup kemungkinan karena keputusan-keputusan berbau anyirnya di lapangan. 

Pihak paling awal dituding para suporter kalau tercium skandal pengaturan skor dan kalau di Indonesia rutin menjadi sasaran sumpah serapah jika timnya tak diuntungkan.

Berikut saya sarikan lima nama wasit yang mungkin setidaknya harus kita ingat pernah meramaikan belantika jagad sepak bola. Masih ada banyak nama-nama lainnya dan mungkin akan saya bikin edisi sambungannya.

  • Byron Moreno

Moreno tak tertarik protes Di Livio setelah mengusir Totti. (AP Photo/Amy Sancetta)
Moreno tak tertarik protes Di Livio setelah mengusir Totti. (AP Photo/Amy Sancetta)

Top of mind jika menanyai siapa wasit paling buruk pada penikmat sepak bola yang sempat menyaksikan Piala Dunia 2002. Moreno, wasit asal Ekuador ini menjadi pengadil laga antara tuan rumah Korea Selatan vs Italia di fase perdelapan final. 

Belum genap lima menit, Moreno sudah menghadiahi Korsel pinalti yang untungnya berhasil digagalkan Buffon. Selanjutnya adalah aksi pembiaran Moreno akan permainan kasar Korsel, termasuk tendangan ke kepala Maldini dan sikutan ke Del Piero.

Berlanjut ke perpanjangan waktu, Moreno mengusir Francesco Totti yang ia anggap sengaja diving di kotak pinalti Korsel. Akhirnya Ahn Jung Hwan memecah kebuntuan sekaligus memulangkan Italia lewat golden goalnya di menit 117. 

Akibat laga ini juga Ahn Jung Hwang yang waktu itu membela Perugia di-phk oleh Gaucci, presiden klub Perugia karena sentimen yang sama.

Moreno ditenggarai melakukan bias sebab negaranya, Ekuador disingkirkan Italia di fase grup. Namun sepulang dari Piala Dunia 2002, Moreno diganjar skorsing 20 pertandingan setelah terbukti melakukan pengaturan skor di liga domestik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun