Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Tiga Pasukan Hijau dari Surabaya

19 Mei 2021   21:05 Diperbarui: 5 Oktober 2022   17:51 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persebaya Surabaya juarai Ligina edisi 1996-97. dok: media Persebaya

Pada masa inilah, klub asal Kutai Barat yang tadi disinggung di atas diboyong oleh seorang politisi dan diproklamirkan sebagai ‘Persebaya’ juga, serta berlaga di divisi utama binaan PSSI.

Dalam jangka waktu lama, Surabaya seolah terasing dari hiruk pikuk persepakbolaan nasional. Ditinggal tiga klub pasukan hijaunya, dan lebih banyaknya bertarung di pengadilan alih-alih di lapangan. 

Seperti kata Raja Old Traffold, Eric Catona ‘kau bisa mengganti istrimu, agamamu, tapi tidak dengan klub favoritmu’. 

Para Bonek setia menunggu timnya kembali ke medan laga di gelora selagi tak mengacuhkan klub pindahan asal Kutai Barat yang pernah dalam suatu babakan tanpa tedeng aling-aling menyepuhkan nama Bonek FC sebagai identitas mereka untuk turun tanding.

Perlu waktu hingga delapan tahun akhirnya publik Surabaya bisa bersorak kembali di kasta teratas sepak bola nasional. 

Dulunya kota dengan tiga perwakilan hingga pernah absen panjang, itulah penggalan cerita dari Surabaya. Sedangkan panji-panji NIAC Mitra/Mitra Surabaya dan ASGS selalu tersimpan kekal di memori kota para pahlawan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun