Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Polwan, Bidadari Penarik Minat Berkendara Orang Indonesia

16 Juli 2017   16:15 Diperbarui: 17 Juli 2017   10:44 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang kita saksikan saat ini mengenai kebiasaan berkendara orang Indonesia sangat luar biasa. Bahkan, Para peneliti Universitas Stanford menobatkan Indonesia sebagai penduduk paling malas jalan kaki sedunia berada posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari. Hal ini mencengangkan sebab dulunya, pejalan kaki merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi penduduk Indonesia. Silahkan tanya sesepuh si mbah dan tetua desa mereka pasti akan bercerita bahwa di masa muda kebanyakan berkerja dengan berjalan kaki bahkan sejarah miiter negara kita sejak nenek moyang sangat membanggakan infanteri atau pasukan pejalan kaki. Saudara-saudara tentu masih ingat dong bagaimana populernya taktik gerilya yang dilakukan nenek moyang dari masa kerajaan sampai republik indonesia berdiri pun banyak menggunakan jasa dua kaki.

Sudah banyak kompasianer seperti pak Susy dan pak Ronald yang menjelaskan Jalanan makin macet dan sesak dengan kendaraan pribadi maupun umum bahkan sampai trotoar hak pejalan kaki pun dibabat dan dihabisi para pengendara dan pedagang kaki lima. Angkutan umum pun semakin nekat membuka pelayanan diuar halte seperti pinggir jalan seakan memanjakan para pejalan kaki untuk segera tancap gas naik kendaraan. Apalagi aplikasi angkutan online siap sedia menjemput pejalan kaki dengan biaya lebih murah walhasil kebiasaan ini lambat laun punah. Fenomena ini menurut pendapat saya, sangat dipengaruhi oleh kebijakan polisi yang menempatkan polwan alias polisi wanita sebagai garda terdepan lalu lintas negara Indonesia. Akhirnya terbentuklah rahasia umum orang Indonesia bahwa polwan ini menjadi maskot tak resmi jalan raya. Kalau tak percaya silahkan tanyakan para pria terutama yang masih belum menikah.
Saya sering melihat banyaknya pengendara yang sering lewat sebuah jalan yang ada pos polisinya, padahal banyak jalan alternatif lain yang sekiranya lebih sepi dari jalan tadi. Karena banyaknya pengendara, saya perhatikan seringkali polisi wanita unjuk diri di pos polisi itu dengan pose cantik mengatur lalu lintas. Akhirnya saya iseng-iseng tanya rekan-rekan sejawat yang sering lewat pos polisi yang memang sudah terkenal banyak polwanya. Alasanya yah apalagi kalau bukan melihat sang primadona, ibarat dunia entertainment sang polwan sudah menjadi idola banyak pengendara terutama ehem kaum pria.

Saya pernah membaca bahwa kepolisian Indonesia memang sengaja membuka lowongan polisi wanita dengan tinggi semampai dan badan ideal bagaikan model yang suka berlalu lalang di layar kaca. Polisi wanita secara seksual memiliki daya tarik tersediri karena harus melalui tes keperawanan ketika mau masuk kepolisian sehingga sangat menarik minat kaum pria untuk menambah semangat berkerja dan menarik minat kaum wanita untuk menjaga daya tarik sampai dipinang calon suami resmi kelak dikemudian hari.

Pengalaman saya sendiri dalam menggunakan jasa polwan, memang memuaskan saya sebagai pelanggar karena ditegur secara halus sopan dan kewanitaan. Apalagi dalam beberapa momen kadang para polwan membagikan bunga serta selebaran berkendera dengan aman dan nyaman otomatis membuat saya sebagai pria normal tersipu. Malah kejadian di suatu kota besar Jawa Tengah ketika malam hari saya sempat diajak polisi wanita dan polisi pria menumpang mobil mereka karena kendaraan saya mogok. Namun di sisi lain saya menemukan modus operandi pra jomblo kurang ajar yang memanfaatkan kebaikan polisi wanita untuk mencoba peruntungan jodoh dengan sengaja melanggar dan bahkan kalau saudara-saudara jeli di media sosial terdapat fan base terhadap oknum polisi wanita tertentu terutama bagi oknum polisi wanita yang belum menikah foto-fotonya pasti tersebar di dunia maya. Nah mengingat pengaruh polisi wanita yang sangat besar di masyarakat polisi pun sebaiknya melakukan pembenahan apakah keberadaan mereka di garis depan lalu lintas memiliki dampak positif ataukah negatif terhadap kebiasaan berkendara dan berjalan kaki. Anda Setuju?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun